Edy Rahmayadi, Pangkostrad, Ketua Umum PSSI, Kemudian Bakal Calon Gubernur
Berbicara satu nama ini kita sedang hangat. Seorang jendral angkatan darat bintang tiga memegang pimpinan kostrad yang memiliki pasukan, memegang ketua umum PSSI, dan sedang mencoba membangun citra untuk menjadi salah satu kandidat gubernur dengan provinsi terbesar dalam banyak hal di Sumatera. Tidak ada yang salah dengan apa yang telah dicapai, mau digayuh, dan keinginan itu. Apakah sudah berhasil dan memberikan kontribusi itu yang tentunya perlu menjadi perhatian.
Pangkostrad
Tentu susah melihat rekam jejaknya termasuk prestasi atau justru kegagalan yang ada. Institusi tertutup dan sistim hirarkhi sangat ketat, jika ada kegagalan akan dengan mudah disimpan rapat-rapat. Hampir tidak terdengar ada kegagalan seorang jenderal apalagi di dalam memimpin itu bisa tercium apalagi terdengar dan menjadi konsumsi publik.Â
Semua biasa saja. Riak cukup krusial sebenarnya, saat menempeleng seorang petugas bandara, karena "merasa" tidak hormat, merasa petugas  itu tidak ramah. Banyak ngeles, ala birokrat Indonesia, yang katanya bukan sang jenderal namun jenderal lain, namun berkali-kali dalam media yang berbeda pangkostrad menyesalkan soal tidak ramah.Â
Soal ramah dan tidak ini, apalagi katanya soal tatapan mata, sangat-sangat subyektif. Susah satu bisa saja mengatakan melotot, si pelaku yang dituduh melotot bisa saja mengaku itu memang gawan bayi. Hanya tatapan, susah membedakannya. Apa yang bisa menjadi peringatan? Mental priyayi, merasa korp lebih daripada pihak lain, ternyata begitu kuatnya. Kisah setahun lalu memang. Jiwa melayani apalagimengabdi masih belum tempak model pejabat bangsa ini.
Ketua PSSI
Prestasi PSSI memang ada sebentuk harapan. Berbicara soal yang lebih jauh memang belum ada. Masih sebatas harapan. Permainan apik dari beberapa level usia, pemain berbakat yang melimpah, tim pelatih yang bagus dalam masing-masing jenjang, namun sentuhan sebagai ketum susah diterima daripada mengatakan asumsi bahwa harapan itu masih sebuah hasil penemuan bukan kinerja jajaran pengurus PSSI.Â
Ironisnya malah mulai ada iklan layanan masyarakat dengan sosok ketua umum sedang menggelorakan semangat, namun apakah tidak boleh jika ada kecurigaan sebagai promosinya di posisi lain. Ingat bangsa ini masih sering kacau dalam banyak hal dalam melihat sosok, prestasi, dan jabatan mana, serta sebagai apa. Lebih memilukan lagi ada ancaman mogok oleh sebagian besar klub elit liga PSSI.Â
Mau apa dengan ini semua, ketika baru saja menghirup udara bebas dari sanksi FIFA, liga baru normal. Masih ada dalam perjalanan kompetisi sudah ada ancaman mogok. Kepemimpinan di PSSI pun belum memberikan hasil, apalagi ketika diberikan parameter minimalis emas atau perak Sea Games pun meleset. Pertandingan bagus, namun meleset tetap meleset, perunggu yang diperoleh. Target tidak dicapai, itu jelas, final, dan terukur.
Bakal Calon Gubernur