Pelaporan demi pelaporan harusnya menjadi sarana penegakan hukum yang memberikan angin segar bagi pembelajaran bersama hukum yang selama ini buram. Tidak berhenti pada pelaku lapangan, namun hingga para pemesan. Ingat ini bukan soal ekonomi, politik, namun juga bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Sikap saling curiga itu tidak mudah dibangun kembali, kerugian yang tidak sedikit. Pelaku lapangan ini memang bisa saja tidak memiliki organisasi sebagimana yang beredar selama ini, namun bahwa pemesan jelas ada. Tidak mesti pemesan, namun bisa juga tawaran yang diterima oleh relasi bisa dituntut. Tentu kerja keras kepolisian patut mendapatkan dukungan, agar bisa sukses, tidak mati di tengah jalan sebagaimana obor rakyat, atau bertele-tele tanpa kejelasan seperti KTP-el, hambalang, dan kasus-kasus yang berhimpitan dengan kasus.
Sikap Bertanggung Jawab dan Mendidik Dewasa
Pelaku dan para kolega pelaku yang pernah menggunakan jasanya mengaku, menerima, dan bukan lagi mendadak amnesia. Budayakan mental baru, bertanggung jawab, bukan berdalih apalagi mengaitkannya dengan agama, padahal pelaku peenbar kebencian namun malah menuduh pihak lain. kedewasaan sangat diperlukan sehingga tidak ada lagi, pencampuradukan, agama, politik, hukum, apalagi berdemo demi menekan pihak-pihak lain. Saatnya bersikap ksatria dan bertanggung jawab, bukan semata tanggung menjawab yang malah mempermalukan diri sendiri.
Agama Kembalikan kepada Hakikatnya
Agama dan iman itu relasi dengan Tuhan, jangan kaitkan apa-apa, dikit-dikit dengan agama, padahal jelas-jelas tidak ada kaitan, bagaimana bukan menista agama ketika dengan dalih beribadat namun menghindar dari  kewajiban hukum, dan malah sebailknya pemilu, penegakan hukum dikaitkan dengan agama.  Hentikan salah kaprah dan campur aduk sehingga tidak jelas yang memang disengaja. Salah satunya ya saracen ini. jangan puas dengan satu kelompok ini, masih banyak penebar kebencian tidak berdasar.  Fitnah dengan dalih agama, dan sejenisnya. Tentu sangat menodai agama jika itu dilakukan oleh pribadi yang mengaku beragama bahkan beriman.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H