Kepercayaan diri dan kepercayaan akan pasangan
Pasangan yang mengikrarkan cemburu adalah cinta sebenarnya semat rasionalisasi atas ketidakpercayaan diri saja. Kamuflase kata-kata indah yang sejatinya nol besar. Jika memang percaya diri, ya akan kembali kepada saya, ngapain repot mikir orang lain. kepercayaan diri yang perlu dipupuk sehingga tidak menjadi pribadi paranoid, menekan pasangan untuk terbuka, padahal keterbukaan pun belum cukup, kembali ke point di atas.
Perbedaan yang kodrati harus dijembatani bukan malah dicari-cari menjadi lebih besar
Hampir semua berbeda, apa yang bisa dilakukan saling menyadari, memahami, dan menerima masing-masing sebagai pribadi yang khas. Jika mau mengubah pasangan, sampai lebaran kudajuga tidak akan selesai, yang ada malah bubrah atau stres. Perbedaan itu kodrati, bukan gaya-gayaan lho.
Ungkapan sudah tidak ada kecocokan lagi sebenarnya adalah melemahnya kemampuan untuk bersikap menang-menang, dan mau menjadi menang-kalah. Bisa bermain peran sebagai pihak yang menjadi korban kemudian merengek-rengek, atau menjadi penguasa dan arogan. Mana bisa relasi ada model saling mengalahkan? Ini soal hati bukan soal kepala yang memang tidak mudah.
Jayalah Indonesia
Salam
