Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok, Benarkah karena Ia Kristen dan China?

26 Februari 2017   06:14 Diperbarui: 26 Februari 2017   16:00 3079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengapa asal bukan Ahok? Hal ini jelas saja berkaitan dengan kepentingan, kepentingan preman jalanan hingga preman berdasi, dari tepi kali hingga di gedung tinggi semua sakit hati. Lihat saja bagaimana pengembang merasa tersiksa dengan pendekatannya soal idenya untuk memberi tambahan kontribusi, soal pajak ketinggian gedung, dan pembangunan ini itu dari uang mereka. Apa mereka rela keuntungannya selama ini hanya dimakan sendiri dan sedikit dibagi dengan pejabat rakus mau dipangkas besar-besaran demi rakyat?

Dewan yang jelas bermodal besar dengan politik mahalnya kalang kabut menyaksikan sepak terjangnya selama ini. Hal ini bukan soal agama dan etnis, namun karena susahnya nitip anggaran dan upeti seperti yang sudah-sudah. Apa mereka mau diajak rajin bekerja dengan pendapatan resmi saja? Susah diterima nalar tentunya.

Banyak kupasan soal kembalinya PKL, kesemrawutan di sana-sini selama Ahok cuti, jelas hal ini adalah lahan basah bagi beberapa elit. Jika Ahok cuti selamanya tentu menyenangkan dan membahagiakan bukan saja untuk empat bulan lagi.

Semua itu sama sekali tidak berkaitan dengan agama dan etnis tentunya. Apapun agamanya kalau mau diajak kompromi atau bekerja biasa saja bisa berjalan dengan semestinya, soal pembangunan ada atau tidak, mana ada yang pernah protes. Toh lihat saja mana ada perkembangan daerah sejelas apa yang dicapai Ahok.

Bhineka Tunggal Ika disematkan di kaki Burung Garuda untuk menjadi peringatan, permenungan, dan menjadi sumber inspirasi bagi semua yang merasa dan masih warga negara kesatuan Indonesia, bahwa negara ini dibangun dengan dasar keanekaragaman. Perbedaan bukan sebagai hal yang perlu dibesar-besarkan.

Jayalah Indonesia!

Salam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun