Tiga, masing-masing punya kekhasan, kalau ada yang menilai dulu keren, bagus-bagus, berkualitas, apakah benar? Lha kalau hanya dulu, kini tidak ada, dan penulis pemula jadi takut, nanti malah K kukut karena yang dulu hilang yang kemudian tidak ada yang datang karena takut. Semua ada masanya semua ada warnanya.
Empat, apakah ada artikel baik, terbaik, dan buruk? Ini soal selera saja. Bisa saja penulis satu langgalan label namun toh sepi pembaca, sedangkan penulis lain sepi label ramai kebersamaan. Artinya biarkan tulisan membawa hasilnya sendiri. Bahwa label sangat signifikan membantu iya, namun itu bukan segala-galanya.
Lima, bagi rekan yang masih awal, resep untuk bisa berinteraksi, nitip artikel dengan mau juga berkomentar, memberi bintang, nitik link di Kompas.com juga bisa. Tidak ada yunior dan senior di K, namun kemauan untuk berinteraksi sering membawa hasil yang mengagetkan.
Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan Saudara sekali.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H