Pendidikan membeo, pendidikan memegang peran penting dengan mengajak anak didik paham akan masalah moral bukan hanya menghapal. Jika tahu moral, tentu menilai kejahatan itu perlu ditinggalkan bukan didekati karena menguntungkan.
Sikap tamak dan rakus karena penghargaan dan penghormatan dari masyarakat melihat kemampuan dan kekayaan  semata. Prestasi belum dinilai dari  kinerja namun kekayaan yang dimiliki. Bukan soal kekayaan namun darimana uang itu didapat. Selama ini masih tidak dipedulikan asal berlaku baik dipermukaan seperti murah memberi bantuan, berbicara halus, dan sejenisnya.
Apakah mau seperti ini terus? Pejabat negara bermuara ke penjara dan malah membuat negara di dalam penjara? Lengkap sudah dari rakyat jelata hingga pemuka negara, tinggal selevel presiden yang belum ada, dan harapannya janganlah ada jika itu. Bagaimana mau berkisah kepada anak cucu jika penjara negara lengkap ada presiden hingga rakyatnya di sana. Jaksa tidak kurang, hakim demikian juga, polisi, tentara, guru, dan semua ada.
Revolusi mental memang mendesak untuk dilakukan, bukan hanya program presiden namun seluruh bangsa. Pernyataan ketua KPK membanggakan ketika mengatakan bahwa kerja mereka bukan hanya kerja sendiri namun seluruh bangsa dan demi kemandirian pangan.
Dukungan penuh untuk KPK dan seluruh lembaga negara yang mau memikirkan keadaan negara dan bangsa. Rakyat sudah terlalu lama bersabar menyubsidi gaya hidup tamak pembesar, kali ini harus berubah dan berbenah.
Salam