Alasan sangat tidak bermutu saat mengatakan penjara penuh. Buat apa uang sitaan dari maling berdasi ini, juga manfaatkan tenaga mereka untuk membangun penjara baru. Ingat ide soal pembinaan, biar mereka jadi tukang saja dari pada maling. Kan mendapatkan ketrampilan baru. Penjara kurang kamar karena uang untuk bangun  penjara telah mereka maling lebih dahulu.
Hak semua narapidana, Â baik sepakat, apakah juga mereka makan, kamar, dan hidup sehari-hari sama dengan maling ayam untuk memenuhi makan yang jatahnya sudah dimaling para pencoleng berdasi itu? Jika sudah sama, bisa dipertimbangkan soal remisi sama dengan maling ayam, main dadu klothokdi bawah pohon waru, pencoleng kelas teri lain. lha mereka saja hidup mewah, bisa jalan-jalan dengan berbagai-bagai alasan, dan juga suap tentunya kog.
Bagaimana jika program satu departemen bisa dimentahkan dengan sewenang-wenang oleh lembaga lain. ingat bagaimana kemenkeu mengumpulkan uang, KPK menangkapi maling, dan peradilan yang panjang dan berbelit, eh bisa dengan mudah dimentahkan menteri lain. Kisah yang  sama KPK bekerja mati-matian, eh dibebaskan hakim.
Susah ketika maling berdasi ini belum menjadi musuh bersama, bahkan malah seolah mendapat dukungan dengan bahasa propaganda yang sebaliknya. Maling berdasi ini jauh lebih berbahaya karena bukan untuk kebutuhan hidup namun memenuhi hasrat tamak dan gila harta.
Salam
Sumber Inspirasi: MetroTV
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H