Model politik korban sering dipakai dan manjur bagi bangsa yang masih sering terbuai oleh romantisme ironi dan emosionalisme korban, tidak jarang malah terdakwa menjual derita dan bisa mendapatkan simpati, hal ini bisa terjadi. meskipun Pak Anies memiliki kualitas yang jauh dari sikap ini, namun bisa saja orang-orang di sekitarnya dapat memakai pola yang sama.
Misalnya cara ini dipakai, apakah akan menghasilkan pergantian pimpinan seperti era yang lalu? Pertanyaan selanjutnya, apakah juga akan menghasilkan pemimpin melow yang tidak beranjak jauh?
Salam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!