Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden: Politik Kita, Politik Kerja, Bukan Wacana, Berhadapan dengan Demokrasi Akal-Akalan, Ugal-Ugalan, dan Okol-Okolan ala Dewan

8 April 2016   07:30 Diperbarui: 8 April 2016   07:45 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa yang bisa dilihat? Memilih berebut kursi berarti adalah uang, tunjangan dan sebagainya dan fasilitas sangat menguntungkan. Kedua, selama ini, anggota hanya tambahan, semua masih bisa disetir dan dikendalikan oleh ketua. Ketiga, posisi strategis bukan untuk bangsa dan negara, namun pribadi dan kelompok. Demokrasi akal-akalan yang lahir karena bandit-bandit demokrasi yang rakus akan kedudukan dan materi, bangsa menjadi sumber materi pribadi mereka saja.

Salam.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun