Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

SBY: Andai Pemerintahan Seperti Zaman Saya...

13 Maret 2016   13:16 Diperbarui: 13 Maret 2016   14:19 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SBY: Andai Pemerintahan seperti Zaman Saya...Jamaah Haji akan Lebih Menderita dan Lapindo Ngebor lagi

Pak Beye mengandaikan kondisi parpol Golkar dan P3, seperti zaman beliau menjadi presiden.  Andai pemerintahan tidak seperti dulu, saudara-saudara saya yang mau naik haji juga tidak tertunda, karena tidak dimain-mainkan anak buah panjenengan Pak Beye. Parpol damai namun maling bukan buat kami. Ketum P3 yang panjenengan idamkan itu sekarang di penjara Pak, karena maling dan mempermainkan daftar tunggu haji, dan saudara sebangsa setanah air sudah naik haji, namun sopir, pembantunya pimpinan parpol yang panjenengan sukai itu, bisa menjadi petugas ini itu, yang dibeayai negara dan naik haji gratis. Padahal banyak jamaah sepuh yang tersesat, hilang, dan cidera karena petugasnya tunjukan sopir idaman panjenengan  dan mereka tidak peduli pada jamaah selain kepentigan ibadahnya sendiri.

Pak Beye, parpol yang diketumi idaman panjenengan itu juga membuat konsumsi jemaah haji yang bayar mahal itu katanya tidakenak dan nyaman. Belum lagi pemondokan yang jauh dan tidak pantas, namun dikatakan sebagai kehendak Tuhan? Apakah itu bukan memfitnah dna mem-bully Tuhan? Itukah yang panjenengan sukai, diam namun maling dan merampok anak negeri? Itu semua semu Pak Beye, pantes panjengan suka akan dunia maya, yang tidak nyata seperti medsos ya Pak?

Andai pemerintahan bukan ditangan panjenengan kondisi saudara-saudara di Porong juga tidak hilang masa depan dan terendam lumpur, parpol damai tidak membuat  Lapindo makin baik dan jelas, malah negara harus nombok sekian banyak demi dapat damai dan tenteram parpol yang panjengan sukai, secara tidak langsung juga kursi panjenengan aman.

Kalau panjengenan  bisa tiga kali Pak Beye, pasti dan pastiLlapindo akan panjenegan izinkan ngebor lagi dan bocor lagi, ini nyatanya gas di sana juga bocor. Lapindo itu sejarah lho Pak, ada anak lahir, hidup, dan bekerja di sana, karena panjenengan memilih aman, tenang, damai, dan tidak ada pergolakan, ribuan KK kehilangan semuanya. Namun parpol pendukung setia panjengan aman sentosa dan tidak membuat ulah yang membuat panjenengan seneng dan bisa gitaran lho Pak.

Pak Beye, parpol bagi kami tidak ada gunanya kog, sama sekali juga saya belum pernah ikut pemilu, malas, tidak ada gunanya, dan ujung-ujungnya menghantar mereka ke penjara, bukan karena berjuang bagi bangsa negara Pak, namun karena maling. Maling lho Pak. Beda lho Bung Hatta, Bung karno, Bung Sjahrir di penjara itu demi perjuangan, beda dengan Surya Dharma, Pak Beye, beda dengan Pak Ical yang tidak bertanggung jawab dengan perbuatannya.

Pak Beye, ada ide deparpolisasi saya seneng kog, nyatanya bukan kader parpol orang  terbaik yang dimiliki negeri ini, Bu Risma, Pak Jokowi, Pak Ahok, Pak Yoyok, Pak Kamil, banyak yang baik justru dari non parpol. Parpol menyuguhi saya maling, dari Anas, Angie, Andi M, Surya Dharma, Ical yang pokilnya minta ampun begitu.

Pak Beye, sudahlah, panjenengan punya masa dan itu sudah lewat, kalau mau cari lagi, biarkan bangsa ini memilih pada saatnya nanti. Jangan khawatir dilupakan kalau panjengan itu memang membuat prestasi. Lha nyatanya sekian lama juga tidak membuat sumur minyak baru demi sobat panjengenangan. Tidak membuat waduk baru yang katanya demi surplus beras, katanya negara bebas narkoba, panjengan takut nama baik di mata internasional.

Semua memiliki era masing-masing dengan catatan juga personal, biarlah itu dijalani dengan kemampuan dan cara masing-masing, tidak perlu mengatakan baik ini atau itu atau yang mana. Jengkel ketika dipersalahkan, namun seneng banget ngriwuki.

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun