Wah ini paling repot dan sangat berbahaya. Di depan seperti pecinta, sejatinya pembenci luar biasa. Perilaku jauh lebih jahat karena bisa sabotase program kerja dan melemparkannya ke pihak lain. Sama sekali bukan kawan yang baik, apalagi sikapnya berteman, memuji, namun mencemooh di balik badan yang hanya sejengkal saja dari yang dipujinya. Dan ini jauh lebih banyak jumlahnya. Mulai dari PNS golongan Ia hingga yang ada di sekitar istana, dari jalanan hingga tertinggi jabatan, ada model demikian.
Lebih berbahaya ketika yang berlaku demikian memiliki kekuasaan untuk memutuskan sesuatu. Ke depan ia menjilat sekaligus menghujat kalau ada kesempatan. Ke samping sesama kolega bisa memakannya dan memuntahkan sesuai kepentingan. Ke bawahan jelas akan menekan untuk mendongkrak nafsu eksistensinya sendiri. Daya rusaknya jaug lebih berbahaya dari pembenci.
Ketiga kelompok itu ada, nyata, eksis, dan berpengaruh bagi bangsa. Plus minus tentu ada, namun bagi yang netral dan bisa menyuarakan kebenaran, keadilan, dan kritik membangun, obyektif, dan solutif tentu lebih penting bagi bangsa ini.
Terlalu banyak masalah yang ada, tidak perlu menambah dengan beban yang tidak perlu dan penting. Gegap gempita untuk mencintai dan merasa berjasa sebanding dengan yang membenci karena merasa tidak memiliki, seiring dengan yang terganjal kepentingannya dan kemudian berkamuflase untuk tampil apik namun menusuk dari belakang.
Salam Damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H