Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pecinta, Pembenci dan Penjilat

27 Januari 2016   15:57 Diperbarui: 27 Januari 2016   16:22 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Wah ini paling repot dan sangat berbahaya. Di depan seperti pecinta, sejatinya pembenci luar biasa. Perilaku jauh lebih jahat karena bisa sabotase program kerja dan melemparkannya ke pihak lain. Sama sekali bukan kawan yang baik, apalagi sikapnya berteman, memuji, namun mencemooh di balik badan yang hanya sejengkal saja dari yang dipujinya. Dan ini jauh lebih banyak jumlahnya. Mulai dari PNS golongan Ia hingga yang ada di sekitar istana, dari jalanan hingga tertinggi jabatan, ada model demikian.

Lebih berbahaya ketika yang berlaku demikian memiliki kekuasaan untuk memutuskan sesuatu. Ke depan ia menjilat sekaligus menghujat kalau ada kesempatan. Ke samping sesama kolega bisa memakannya dan memuntahkan sesuai kepentingan. Ke bawahan jelas akan menekan untuk mendongkrak nafsu eksistensinya sendiri. Daya rusaknya jaug lebih berbahaya dari pembenci.

Ketiga kelompok itu ada, nyata, eksis, dan berpengaruh bagi bangsa. Plus minus tentu ada, namun bagi yang netral dan bisa menyuarakan kebenaran, keadilan, dan kritik membangun, obyektif, dan solutif tentu lebih penting bagi bangsa ini.

Terlalu banyak masalah yang ada, tidak perlu menambah dengan beban yang tidak perlu dan penting. Gegap gempita untuk mencintai dan merasa berjasa sebanding dengan yang membenci karena merasa tidak memiliki, seiring dengan yang terganjal kepentingannya dan kemudian berkamuflase untuk tampil apik namun menusuk dari belakang.

Salam Damai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun