Budaya baca mau tidak mau, suka atau tidak, rela atau terpaksa harus kita akui masih rendah. Baik membaca koran, buku, majalah, dan bacaan-bacaan lain. Pendidikan kita terlibat secara langsung karena lebih berpihak pada ilmu pasti yang jarang membutuhkan bacaan lebih, meskipun bacaan merupakan sumber ilmu, apapun itu.
Sumber Buku:
Perpustakaan
Bagi siswa/mahasiswa, perpustakaan harus menjadi pusat ilmu pengetahuan, sayangnya kaum muda lebih suka main hp daripada ke perpustakaan. Perpustakaan umum juga mulai tersedia, meskipun masih sebatas di ibukota kabupaten/kota saja, belum banyak tempat lain tersentuh perpustakaan
Toko Buku diskonan
Mau tidak mau, bahwa buku mahal harus diterima dengan hati terbuka. Namun jangan berkecil hati, banyak kesempatan untuk mendapatkan buku murah dari diskon toko buku, acara-acara tertentu. Sangat membantu potongan harga yang ada, meskipun bukan buku edisi terbaru, namun banyak buku yang masih segar dan belum kaladuwarsa.
Teman/Relasi
Pinjam meminjam bisa menjadi sarana untuk giat membaca. Perlu diingat dan diperhatikan untuk memelihara dan mengembalikan tentunya.
Persewaan
Persewaan banyak membantu pembaca. Keterbatasan waktu memang membatasi gerak bebas dalam membaca.
Manfaat Buku
Menambah pengetahuan
Buku merupakan sumber ilmu tidak terbantahkan. Semua ada di dalam buku, siapa mau membaca dan belajar tidak akan kekurangan ilmu dan pengetahuan. Meskipun bukan bidang yang menjadi profesinya, pengetahuan tidak terbatas dengan itu semua. Misalnya guru membaca pengetahuan mengenai pertanian, politik, sosial, tentu akan membantu pekerjaannya dengan lebih baik lagi.
Menambah pengalaman
Pengalaman sebagai guru kehidupan, salah satunya diperoleh melalui membaca buku. Kalau tidak suka membaca, sekarang sudah ada perangkat yang memungkinkan untuk mendengarkan buku yang hendak kita mengerti isinya, tentu saja masih terbatas dan relatif mahal.
Membuka diri dan toleran
Mengerti mengenai pihak, kelompok, ajaran, pemahaman lain tentu akan membantu memahami apa yang menjadi keprihatinan, kepercayaan, atau ajaran yang lainnya. Kekisruhan SARA sering terjadi karena rendahnya pengetahuan sendiri apalagi pihak lain. Mengenai agama, suku, ras semua bisa dijembatani dengan membaca dan buku tentunya. Membuka diri sekaligus toleran dalam memahami pihak lain.
Membuka wawasan
Wawasan tentu berkembang dengan membaca, katak dalam tempurung akan teratasi kalau membaca. Wawasan yang luas akan membantu komunikasi dengan banyak orang. Bisa nyambung kalau bincang dengan banyak kalangan, dengan latar belakang yang berbeda, dan berasal dari mana saja. Mengatasi sok tahu.
Relaksasi dan rekreasi
Membaca bisa menjadi sarana untuk menenangkan diri. Murah meriah dan sangat personal.
Kalau sudah melimpah pengetahuan di benak, tentu akan meluap dan muaranya menulis. Satu kesatuan erat antara membaca dan menulis.
Selamat Hari Buku, 17 Mei