Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mengenal Minuman Beralkohol

9 April 2015   11:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:20 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Minuman beralkohol sering dikenal sebagai minuman keras, namun acap diplesetkan minuman keral itu es batu, lebih tepat memang namanya minuman beralkohol. Seantero dunia ada minum beralkohol ini menurut daerah dan negaranya, namun secara universal, minuman ini hasil fermentasi. Proses kimiawi fermentasi dari berbagai jenis, ada kecambah, malt, buah, atau karbohidrat.

1.Bir: Minuman hasil fermentasi tanpa tindakan lanjut dari biji yang dikecambahkan ini, merupakan minuman ketiga terkenal setelah air dan teh. Minuman salah satu yang tertua, yang diketemukan sekitar 5000 SM. Kandungan alkohol relatif kecil yaitu berkisar antara 4-6 %.

2.Tuak, ada di beberapa daerah dengan variannya. Pada dasarnya pengolahan secara fermentasi kandungan gula yang difermentasi sehingga menghasilkan cairan yang berupa tuak. Di daerah Kalimantan bahan bakunya beras pulut atau di Jawa dikenal dengan beras ketan selama dua hingga tiga minggu. Biasanya menjadi minuman saat perjamuan pernikahan atau acara adat. Alkohol tidak terlaporkan karena kebanyakan tradisional baik pembuatan ataupun peredarannya.

3.Arak, nama lain tuak, namun yang difermentasi bisa juga dari air nira. Di Bali dikenal dengan nama brem, brem berasal dari beras.

4.Chong Yang, minuman beralkohol khas Semarang. Sangat memabukkan, kandungan alkohol mencapai 19.5%. Fermentasi dari beras yang diberi tambahan gula membuat alkohol termasuk tinggi.

5.Anggur, fermentasi yang berasal dari buah, yang paling umum dari buah anggur, namun pada dasarnya gula dalam buah yang difermentasi bisa dinamai anggur. Bisa dari semangka, nangka, atau buah yang lain. Kandungan alkohol berkisar pada angka 8-15%.

6.Ciu, ketela atau molase yang difermentasi dan air yang menetes itulah yang disebut ciu. Ciu banyak dikenal di Indonesia, awalnya ada di daerah Banyumas, namun belakangan lebih mengemuka Ciu Bekonang. Prosentase yang sangat tinggi berkisar antara 20% hingga 70%. Nilai jual untuk 20% pada kisaran Rp. 15.000,00 per liter sedang yang mencapai 70% ada pada sekitar Rp. 35.000,00. Sedikit yang membedakan Ciu Bekonang bahan dasarnya adalah tetes tebu. Bekonang suatu daerah di Sukoharjo, dekat dengan Solo, di kenal juga dengan topi miring, berkaitan label dalam botol bergambar topi miring.

7.Wiski, fermentasi kecambah yang tenar di daratan Eropa. Kecambah serelia yang dihaluskan kemudian hasilnya didestilasi, destilatnya disimpan dalam tong yang terbuat dari kayu. Kandungan alkohol ada pada 30-40%.

8.Vodka. Masih hasil fermentasi dengan kandungan alkohol 35-60%.

Hasil fermentasi ialah etanol yang bisa menyebabkan mabuk. Kawasan-kawasan tertentu membutuhkan itu untuk memanaskan badan saat suhu dingin. Alkohol yang familier lainnya yaitu metanol yang biasa dikenal sipiritus yang diberi warna biru agar tidak dikonsumsi seperti diminum karena bisa menyebabkan buta.

Mengapa banyak pemabuk yang mati? Karena menyampur berbagai minuman bahkan termasuk jamur beracun, lotion anti nyamuk, alkoholnya tidak terhitung, apalagi ada yang memang pada dasarnya racun.

Salam Damai

Sumber:

Wikipedia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun