1.Menteri Perhubungan:
·Udara
oPenerbangan yang terjangkau namun aman
oMentalitas dan kedisiplinan pegawai penerbangan masih buruk
oPelayanan perlu ditingkatkan sehingga aman, nyaman, dan menyenangkan
oKonsumen terlindungi haknya, kalau terlambat ditinggal, namun biasa menelantarkan dan terlambat jadwalnya
·Darat
oK.A.
§Sudah bagus, stasiun manusiawi, kereta bagus, pelayanan baik, jangan ganti managemen, amburadul lagi
§Penambahan jalur pelayanan sehingga makin luas
oUmum/Bis
§Kerjasama dengan pihak swasta menyediakan angkutan massal layak, terjangkau, beberapa tempat dan kota sudah bagus perlu menularkan kebaikan itu ke tempat lain.
§Banyak kawasan masih memprihatinkan dan belum tersentuh sama sekali, terutama luar Jawa
oBarang
§Mengubah pola pikir angkutan barang ke laut atau kereta, dengan demikian perlu membangun infrastruktur untuk itu, berkaitan dengan kementrian lain tentunya
·Laut
oAngkutan laut masih paling memprihatinkan, daya angkut berapa penumpang berapa, pelampung yang sudah habis untuk souvenir penumpang usil
oDermaga dan pelabuhan yang kurang memadai
oJalur penghubung ke kota dan akses ke jalan raya masih banyak yang belum ada, memunculkan kejahatan
oKondisi kapal buruk.
2.Menteri Kelautan dan Perikanan:
·Orientasi ke laut, kekayaan laut masih banyak yang hilang karena belum dikelola dengan serius
·Inovasi olahan laut dan pengamanan laut yang sudah ada sering belum ditindaklanjuti dengan serius
·Bersama men han lebih mengawal laut dengan lebih baik, ada nelayan Indonesia takut melaut karena perahunya bisa diserap kapal asing
·Banyak potensi yang bisa disiapkan dengan sungguh-sungguh untuk menggantikan daging sebelum mampu dipenuhi dengan olahan ikan
3.Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi:
·Bisa digabung dengan IDT
·Tenaga kerja tidak terampil sering terpinggirkan. perlu membuat lembaga bimbingan yang baik, bukan proyek dan pengelolanya asal-asalan
·Transmigrasi banyak konflik karena tidak disiapkan dengan baik mengenai sosiologis dan antropologisnya
·Transmigrasi dibiarkan saja mati hidup tidak peduli, perlu pendampingan dan pengawasan
·Tegas terhadap negara-negara yang semena-mena terhadap tenaga Indonesia
·Pekerjaan informal lebih menjanjikan secara ekonomi dari pada pekerjaan formal, pengamen lebih menghasilkan dibanding guru, pegawai honorer pemerintah
4.Menteri Pekerjaan Umum:
·Pembangunan jalan yang serius bukan proyek apalagi proyek abadi THR menjelang lebaran, usai lebaran ya rusak lagi
·Pembangunan waduk sehingga bisa untuk PLTA, mencegah banjir, dan irigasi, perikanan, sudah lama tidak ada lagi pembangunan waduk seperti orde baru
·Teknologi makin maju pola pikir masih saja sama,
5.Menteri Kesehatan:
·Obat terjangkau, masih menjadi impian karena distibusi obat yang terlalu panjang
·Dokter banyak yang tidak serius apalagi RS negeri, berbeda ketika di ruang praktek pribadi
·Obat digunakan bukan karena kegunaan dan kebutuhan pasien, namun kepentingan penjual obat
·Kesehatan yang terjangkau masih jauh dari harapan
·Pendidikan bidang kesehatan semakin mahal, tidak heran ketika bekerja berorientasi uang
6.Menteri Pendidikan Nasional:
·Pendidikan makin mahal
·UAN yang tidak adil
·Pendidikan lepaskan dari raja-raja kecil sehingga tidak didikte oleh orang yang tidak tahu pendidikan sama sekali
·Kelulusan jangan dijadikan kriteria kemajuan daerah, sehingga raja-raja kecil meminta kelulusan dengan manipulatif
·Guru benar-benar menjiwai bukan mencari sertifikasi, adanya pengawasan dan evaluasi yang baik
·Sekolah harus bebas politik praktis pengelola, kepsek, pengawas, apalagi bupati/walikota
·Keberpihakan dan diskriminasi sekolah diminimalkan
·Biarkan sekolah yang sudah lama berdiri berjerih lelah membuka lahan dan wawasan, jangan dibunuh dengan izin sekolah baru dan perluasan sekolah negeri, kalau perlu mendapat bantuan untuk mengelola
7.Menteri Sosial:
·Orang miskin dipelihara negara masih jauh dari ideal
·Panti asuhan dan panti jompo apalagi yang dikelola negara lebih memprihatinkan dibanding yang swasta
·Beras raskin mutunya buruk masih sering terjadi
·Kebencanaan perlu adanya monitoring bukan sesaat dan popularitas semata
·Kemampuan tanggap atas persoalan sehingga mampu mengelola bencana alam dengan bijak dan baik
8.Menteri Agama:
·Persoalan mental aparat menag paling parah
·Intoleran justru makin menggejala
·Diskriminasi dan perlakuan yang berbeda masih banyak
·Kelompok garis keras yang mengkhianati Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika
·Agama bukan semata ritual namun merasuk di dalam jiwa raga masih jauh dari hidup bersama
9.Menteri Kebudayaan dan Pariwisata: Ekonomi Kreatif
·Pariwisata cenderung bersaing belum sinergi antardaerah
·Pengelolaan belum modern dan profesional di banyak tempat
·Sampah menjadi persoalan besar di tempat wisata, terutama pantai, ini memang penyakit bangsa
·Perlindungan budaya, terutama yang mahal dan langka perlu proteksi dan insentif seperti wayang
·Talenta-talenta muda kurang dihargai, akhirnya lari ke luar negeri, perlu adanya keterpihakan yang baik
10.Menteri Komunikasi dan Informatika:
·Posisi strategis bukan hanya mentri pornografi semata, banyak hal bisa dilakukan
·Internet makin terjangkau dan kecepatan baik di seluruh kawasan
·Pengelolaan sms gratis dengan bijaksana, bukan membakar lumbung, namun menangkap tikus
·Jadi humas negara sekaligus jadi tidak perlu ada jubir kepresidenan
Nama Menteri Koordinator
·Koordinasi belum nampak, malah banyak yang jalan dengan ide, kepentingan sendiri-sendiri, menkonya di mana?
Nama Menteri Negara
1.Menteri Negara Riset dan Teknologi:
oPenemuan siswa dan mahasiswa perlu ditindaklanjuti, bukan dibiarkan hilang atau malah dijual ke pihak asing
oAhli-ahli yang merasa tidak dihargai selama ini perlu dilakukan pendataan dan diminta bantuan membangun dengan aneka kemampuannya dan di manapun berada
oBukan semata proyek mercusuar, kapal, pesawat, namun bidang pangan juga perlu inovasi yang jauh lebih banyak
2.Menteri Negara Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah:
oKaki lima, pengusaha rumahan itu ribuan, sering dikejar-kejar satpol pp, dan pajak, tolong dibina, disalurkan dengan baik dan difasilitasi
oBank memberi kredit untuk usaha kecil tidak mudah, perlu adanya koneksi terlebih dahulu
oKoperasi sokoguru ekonomi Indonesia, kata Bung Hatta, perlu pengelolaan koperasi lebih profesional dan maju lagi
3.Menteri Negara Lingkungan Hidup:
oLebih baik digabung menteri kehutanan
oBukan sebatas kalpataru dan adipura, namun benar tidak kota dan lingkungan itu benar-benar baik, lalin semrawut dan di tempat yang sama ada tugu adipuranya???
4.Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak:
oPersoalan bersama mengenai anak dan perempuan
oBanyak perda yang masih diskriminatif
5.Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi:
oPersoalan klasik, kentut berbau namun sulit mengaku, soal suap, nepotisme di dalam masuk PNS
oPNS banyak yang tidak profesional
oPenempatan pegawai bukan atas dasar profesionalisme, namunkarena telah membantu walikota/bupati makin marak
oDistribusi pegawai belum merata, ada yang berlebih ada yang kurang
oMentalitas ndoro, dan minta dilayani bukan melayani
oSuap dan upeti masih marak, memang tidak separah dulu
6.Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas:
oPembangunan perlu menyeluruh tidak sepotong-sepotong, Pelita/Repelita baik juga, bukan orba itu buruk keseluruhannya kan?
7.Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara:
oKerja keras mengatasi mentalitas managemen di BUMN
oBanyak yang kurang profesional
oMantan pejabat TNI/Polri, pejabat lain tidak usah dimasukkan BUMN lagi, itu hanya memboroskan anggaran
oPerlu keberanian mengambilalih tambang-tambang yang masih dikelola asing sepanjang tidak melanggar peraturan
oSikap tegas dan berani terhadap intervensi parpol dan asing
oStop menjadi sapi perah pejabat dan parpol
oPegawai dan managemen mengadopsi sistem swasta, bukan karena KKN, ucapan terima kasih, dan jatah lagi
8.Menteri Negara Pemuda dan Olahraga:
oBekerjasama dengan menteri terkait minta jadi sponsor atau bapak asuh model orba, namun diperbaiki bukan untuk pengurus namun untuk pembinaan olah raga
oMenteri selama ini hanya datang pas ada prestasi, pas kalah entah di mana, padahal menyambut saat kalah itu penting
oOlah raga bukan instan, namun proses, selama ini belum nampak usaha yang berkelanjutan
oPemuda itu banyak inovasi belum pernah tersentuh dengan baik
oMenterinya muda tapi pola pikirnya tua, birokratis, numpang nampang dan belum ada gebrakan berarti
9.Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal:
oGabung saja dengan mentrans
oKantor di Papua, atau Maluku, mengapa di Jakarta
oHati-hati dengan anggaran, karena perlu banyak, banyak pula yang perlu
10.Menteri Negara Perumahan Rakyat:
·Mengurangi alih lahan produktif untuk perumahan
·Pola pikir rumah ke atas, rumah susun jauh lebih bijak berkaitan dengan tanah yang tidak bisa bertambah
·Subsidi agar tidak salah sasaran
Salam Damai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H