Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mau Jadi Pastor Karena Jadi Korban Ikan Buntal

26 Februari 2015   18:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:28 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang itu pastor pimpinan biara di pedalaman kedatangan tamu. Si bapak meminta izin untuk bicara berdua, tanpa pikir panjang langsung saja diajak ke tempat konsultasi, sekiranya bapak itu hendak berbicara rahasia.

“Pastor, biarkan saja anak saja si Bendol ikut Pastor”, ungkapnya tidak jelas.

P: ”Ikut bagaimana maksudmu?, tanya pastor masih bingung

OT: “ Ikut Pastor di sini...” sambil masih jengkel karena pastor tidak tahu maksudnya.

P:” Lha iya, maksudnya ikut itu apa?, jadi karyawan, aku tidak butuh, masih ada tukang sapu dna yang masak dan bebersih, lha mau  Bapak ikut yang bagaimana?”

OT:” Jadi pastor...”

P:” Dulu tidak boleh katanya sekolah tinggi-tinggi biar cari kerja dan menghasilkan uang, kenapa sekarang tiba-tiba Bapak minta ikut saya?”

OT:” Begini Pastor...” malah bingung mau bicara, sambil kelejotan di kursi

P:”Sayang kan Bapak sudah menyekolahkan tinggi..”

OT:” Bukan Pastor, saya bingung mau mengatakannya...”

P:” Anakmu sehat jasmani dan rohani tentunya kan? Memang kenapa ko berubah pikiran dan berubah bahkan berbeda 100% begitu?”

OT:”Kemarin kemaluannya disambar ikan buntal pas buang air di sungai Pastor, dan hilang, kan nikah juga tidak bisa, biar saja jadi pastor.”

Geli dan sedikit panik bagaimana menjelaskan kepada orang tua yang tahu anaknya laki-laki tidak akan ada yang mau menjadikannya menantu, meskipun pendidikan tinggi, pekerjaan bagus, tapi....

“Begini Pak, meskipun tidak dipakai, tapi syarat menjadi pastor itu harus sehat jasmani dan rohani, sempurna tidak boleh ada cacat apalagi yang begituan.”

OT: masih berpikir anaknya agar tidak makin malu bapak ini masih ngotot,”Kan tidak dipakai juga Pastor, kalau menikah kan tidak ada perempuan yang mau, biar saja membiara...” jawabnya sengit dan bingung jadi satu.

P:”Maaf Bapak, saya tidak bisa menerima anak Bapak yang dalam kondisi seperti itu, saya doakan menjadi orang yang berguna di tempat lain ya, salam untuk anak Bapak, doa saya menyertai Anda dan keluarga.”

Sama-sama sedih, dulu pas sehat tidak bleh, setelah begitu disodor-sodorkan.

Aduh anakku laki-laki, mana ada gadis yang mau????

Salam Damai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun