Mohon tunggu...
Paul Kaluge
Paul Kaluge Mohon Tunggu... -

Saya menggemari baca tulis seperti murid-murid sekolah dasar. Saya suka bertanya tentang bertanya dan berpikir tentang berpikir. Tetapi yang sangat merangsang otak saya adalah koordinat kartesius.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Vox et Verbum

2 September 2011   01:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:18 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

"Vox et verbum" (suara dan kata) adalah rahasia di balik kegiatan baca tulis. Membaca dan menulis adalah dua kegiatan berbeda, namun memiliki rahasia yang sama: suara melenyap, kata menetap.

Membaca adalah mendengarkan suara penulis melalui huruf-huruf  dan menuliskan maknanya di dalam benak pembaca.

Menulis adalah berbicara kepada pendengar melalui huruf-huruf dan menyampaikan makna tertentu untuk dicatat pendengar dalam benaknya.

Huruf-huruf yang disuarakan dan suara yang dihurufkan itu masuk kategori "vox," sementara makna masuk kategori "verbum."

Habit baca tulis bisa dikembangkan sejak usia dini melalui imla, mencongak, dan deklamasi.

Declamation (deklamasi) menurut dictionary.com:
1. the act or art of declaiming.
2. exercise in oratory or elocution, as in the recitation of a classic speech.
3. speech or writing for oratorical effect.
4. Music . the proper enunciation of the words, as in recitative

Jika sejak usia dini orang sudah terbiasa membaca koran secara deklamasi, misalnya, dia bisa belajar menyuarakan huruf-huruf di atas kertas, sehingga tulisan yang dibaca itu menjadi hidup. Dia akan membiasakan diri untuk mendengar penulis berbicara lewat tulisan.
Sedangkan imla dan mencongak melatih ketajaman dalam mendengar dan  berpikir. Ini merupakan cara terbaik untuk membedakan "vox" dan "verbum."
"Vox et verbum" membuat hidup lebih hidup: karena dua hal ini membuat kegiatan baca tulis menjadi lebih bermakna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun