Pelaksanaan upacara Nyangahatn
Upacara Nyangahatn dipimpin oleh Panyangahatn. Upacara biasanya dilaksanakan di sebuah tempat dekat sawah dan juga di rumah. Ada dua bentuk upacara Nyangahatn yakni, upacara Nyanghatn Manta dan Nyangahatn Masak sama saja. Proses pelaksanaan kedua bantuk upacara Nyangahatn ini ada tiga kegiatan yaitu, pertama Matik atau doa hajat, kedua Ngalantekant atau doa keselamatan, dan ketiga Mibis atau doa supaya semua sampai pada tujuan.
Pada tahap persiapan yang perlu dilakuka adalah menyediakan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan pada saat Upacara Nyangahatn. Persipan dilakukan oleh pihak keluarga yang menjadi tuan rumah dilaksanakannya Upacara Nyangahtan dan juga dibantu oleh tetangganya.Â
Pada tahap pelaksanaan ada dua proses yakni, Nyangahatn Manta (tanpa hewan kurban atau hewan sembelih) dan Nyangahtan Masa (hewan kurban sudah disembelih dan dimasak). Upacara Nyangahatn diawali dengan pembacaan Mantik oleh Panyangahatn di depan sesajian.Â
Doa hajat ini bertujuan untuk memberitahukan kepada Jubata dan Awa Pama (roh leluhur) tentang hajat kelurga. Mantik dilaksanakan pada malam hari sebelum berlangsungnya kegiatan menanam padi keesokan harinya.Â
Setelah pemimpin upacara membaca doa mantik, ia mengoleskan beras yang sebelumnya sudah dicampuri dengan minyak tengkawang (minyak yang berasal dari buah kayu tengkawang) atau biasa juga minyak kelapa kesetiap kening orang yang hadir dalam upacara. Orang Dayak Kanayatn percaya bahwa minyak ini dapat mengobati dan melindungi orang Dayak dari penyakit.Â
Kemudian disambung dengan pembacaan doa keselamatan. Tujuannya supaya kelurag dan semua orang yang terlibat dalam pekerjaan memasak selamat dari segala gangguan sehingga dapat bercocok tanam dengan baik dan mendapat hasil yang berlimpah.
Tahap berikutnya adalah pembacaan doa Mibis. Tujuan berdoa Mibis adalah supaya sampai kepada tujuan. Demikian juga supaya segala sesuatu yang telah dimohonkan kepada Jubata dikabulkan.Â
Setelah doa ini selesai dibaca, maka akan disembelih ayam dan diambil darahnya sebagai simbol pengorbanan. Ayam yang telah selesai disembelih, kemudian dibersihkan, hanya ususnya yang dibuang. Selanjynta ayam tersebut dipanggang atau bisa juga direbus untuk dimakan bersama. Setelah semua uapcara Nyangahatn dilaksanakan para warga sudah bisa mulai menebas pohon dan rumput di sawah masing-masing.
Siapa pelaksana dalam Upacara Nyangahatn?
Adapun tokoh-tokoh yang telibat dalam upacara Nyangahatn yakni, Kepala Desa, Panyangahatn (pembawa mantra), Panyanakng Kalangkakng (pendamping Panyangahatn), dan kelurga beserta masyarakat.