Magelang (24/01/2024) - Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun sehingga pemerintahan membuat program yang bernamakan 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) yang dimana pada masa golden age anak harus diberikan makanan gizi seimbang dengan pola makan yang sesuai isi piringku. Gerakan ini bertujuan mempercepat perbaikan gizi untuk memperbaiki kehidupan anak-anak Indonesia di masa mendatang. Gerakan ini melibatkan berbagai sektor dan pemangku kebijakan untuk bekerjasama menurunkan prevalensi stunting serta bentuk-bentuk kurang gizi lainnya di Indonesia khususnya di Desa Pakis.
Stunting merupakan prioritas masalah gizi yang saat ini dijalankan oleh Desa Pakis Selama 90 hari terhadap 30 anak balita yang tergolong stunting. Dari masalah anak stunting yang ada di desa Pakis bisa terjadi dari pemberian pola asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang bagi anak.

Dengan demikian, Mahasiswa Gizi KKN TIM I Universitas Diponegoro mengusung program kerja yaitu pelaksanaan demo masak mie sehat yaitu ‘nutrimie’ sebagai inovasi pangan bagi ibu dengan balita stunting di Desa Pakis. Kegiatan yang dilakukan dalam program kerja ini yaitu memberikan leaflet kepada ibu dengan balita stunting. Lalu, menyiapkan bahan dan alat yang akan didemonstrasikan di depan Ibu dengan balita stunting.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam membuat mie sehat dengan inovasi bahan pangan alternatif yaitu tepung kentang. Pangan alternatif yang digunakan karena memiliki kandungan nilai gizi makro dan mikro yang lebih besar dibandingkan penggunaan tepung terigu. Dengan terlaksananya program kerja demo masak mie sehat ‘nutrimie’, ibu dengan balita stunting dapat menerapkan resep mie sehat sebagai inovasi pangan untuk menjadi langkah awal dalam memperbaiki pola konsumsi, berat badan, dan tinggi badan pada balita stunting. Selain itu, memahami bahwa kebutuhan nilai gizi dalam setiap makanan yang dibutuhkan oleh balita stunting harus mengandung tinggi protein, vitamin dan mineral.

Penulis: Paulin Natalin Sifra Situmorang (Fakultas Kedokteran)
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): Heri Sugito, S.Si., M.Sc., F.Med.
Lokasi: Desa Pakis, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI