Mohon tunggu...
Paulina S Handajani
Paulina S Handajani Mohon Tunggu... Guru - Guru; pelukis, pecinta Seni

Guru Seni Rupa SMA K St. Louis 1 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengeluhi Rindu

6 Oktober 2014   02:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:15 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ruang idemu adalah secangkir  kopi panas

Kau teguk malammalam saat bintang tak hadir untukmu

Saat melodi tak mampu membentuk iramamu

Dan saat itulah kau lihat genta bercahaya

Dentingdenting menjadi  mengelining,

Menjadi bunyibunyi yang kau nanti

Begitulah lelaki

Yang sungguh tak kupahami, ada di manakah kamu

Memandangiku jauh- jauh,

atau justru kau senyapkan gambaran tentang ku

“ Lihatlah aku patah hati, dan kamu menyaksikanku saja”

Mestikah kubertanya aku secangkir kopi ataukah dideretan  bunyi

Baiklah, jadikanlah bunyi

Tanpa secangkir kopi

Sidoarjo malam tanpa kopi, 5 Oktober 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun