Sewaktu aku masih duduk di bangku SD (Sekolah Dasar), guru kami itu sering menyuruh kami untuk membuat satu lembar tulisan mengenai pengalaman kami selama liburan sekolah.
Itulah kegiatan kami saat pertama masuk sekolah dan selalu kami lakukan. Baik itu setelah libur semester genap maupun libur semester ganjil. Setelah kami selesai menulis pengalaman tersebut, kami akan membacakannya di depan guru dan teman-teman yang lain.
Aku sendiri merasa senang kalau guru kami menyuruh kami untuk menuliskan pengalaman. Karena kami tau bagaimana pengalaman teman-teman yang lain. Kalau anak-anak memang suka bercerita, tapi akan lebih menyenangkan kalau cerita tersebut dibacakan di depan teman-teman.
Kebanyakan dari kami memang hanya menghabiskan masa-masa libur sekolah dengan membantu orang tua keladang. Hanya sebagian saja yang pergi berlibur ke rumah sanak saudara. Di sisi lain, memang kampung itu adalah tempat tinggal mereka.
Dan biasanya, keluarga dari tempat lain yang datang ke kampung itu untuk berlibur. Kami juga begitu. Saudara-saudaralah yang datang ke kampung untuk menikmati masa liburan itu.
Sama seperti kebanyakan teman-temanku, aku hanya menghabiskan masa liburanku ke ladang untuk membantu orang tua. Memang, setelah pulang sekolah, kami juga membantu orang tua bekerja di ladang. Tetapi akan lebih efektif apabila bekerja mulai dari pagi sampai sore hari.
Tidak jarang juga sewaktu jam istirahat atau setelah makan siang, aku pergi bermain ke ladang tetangga. Karena kebetulan, tetangga ladang kami itu adalah teman sekelasku. Kami mengambil tebu, markisa, dan jambu air. Ada banyak makanan yang bisa langsung kami konsumsi saat itu.
Setelah kami mengumpulkan semuanya, kami akan memakannya bersama-sama sambil bercerita. Makan tebu di siang hari yang terik sangat menyegarkan. Jangan ditanya soal markisa.
Walaupun belum matang, kami sudah mengambilnya. Takut diambil orang lain karena markisa itu ada di dekat jalan. Siapa saja bisa mengambilnya kapanpun. Aduh, makan markisa yang asam di siang hari yang menyengat tidak terbayangkan rasanya. Udah cuaca panas, ditambah lagi markisa yang asam.
Ketika libur semester ganjil, biasanya ini di bulan Desember. Kami akan menghabiskan masa liburan sekolah dengan menjaga ladang padi kami dari burung-burung. Kami biasa menyebutnya dengan "mamuro".