Pada artikel sebelumnya, saya menceritakan tentang Lupus dan Komunitas Sahabat Cempluk (Bersama Sahabat Cempluk, Hadapi Si 1000 Wajah). Jika kamu belum membaca artikel tersebut, saya menyarankan untuk membaca terlebih dahulu sebelum melanjutkan artikel ini.
Sahabat Cempluk: Representasi Tidak Pupus Karena Lupus
Berdinamika dengan Komunitas Sahabat Cempluk merupakan suatu kebanggaan bagi saya. Sahabat Cempluk merupakan komunitas yang sangat produktif. Keaktifan Sahabat Cempluk membagikan edukasi menampar saya untuk berhenti mengeluh. (Mengapa?)
Sahabat Cempluk adalah kumpulan Odapus inspiratif. Di tengah pandemi, komunitas ini masih semangat memikirkan andil yang bisa dilakukan guna menyemangati Odapus dimanapun mereka berada. Sahabat Cempluk selalu hadir dengan konten edukatif serta obrolan-obrolan edukasi dan memotivasi setiap minggunya.
Sahabat Cempluk giat mencari informasi secara detail, supaya dibalik memotivasi Odapus juga ada edukasi yang bisa diketahui orang luas dan terutama bukan hoax.
Pergumulan Awal Ketika Terpaksa Beradaptasi dengan New Normal
Sahabat Cempluk merupakan komunitas yang dibentuk untuk support. Menyemangati teman-teman Odapus adalah hal utama bagi Sahabat Cempluk. Berinteraksi dengan Odapus merupakan program kerja utama komunitas ini. Oleh karena itu, setiap tahun khususnya pada Hari Anak Nasional, Sahabat Cempluk selalu mengumpulkan anak-anak Odapus dari berbagai daerah untuk merayakan bersama-sama.
Namun, kehadiran pandemi menjadikan Sahabat Cempluk perlu memikirkan cara lain supaya acara ini tetap berjalan. Acara ini adalah kesempatan bagi anak-anak Odapus untuk menguatkan atau menyemangati satu sama lain. Selain itu, kesempatan ini dapat membuat Odapus menyadari bahwa mereka tidak sendiri.
Berangkat dari tujuan yang hendak dicapai, Sahabat Cempluk memutuskan untuk mengadakan acara ini secara online menggunakan salah satu aplikasi yang mendukung online conference meeting.
Keunikan Sahabat Cempluk adalah anak-anak Odapus yang tergabung di dalamnya berasal dari daerah yang berbeda-beda. Berdasarkan hal ini, terdapat 4 hal utama yang menjadi masalah dalam pelaksanaan acara:
Device
Device merupakan penentu utama seseorang dapat mengikuti pertemuan daring. Beberapa anak Odapus tidak memiliki device yang memadai, dari segi kapasitas penyimpanan serta ketersediaan aplikasi tersebut untuk device yang digunakan. Â
Signal
Ibaratnya device adalah tubuh bagi terlaksananya pertemuan daring, maka signal merupakan jantung dari kegiatan daring. Setiap daerah di Indonesia memiliki kekuatan signal yang berbeda-beda, khususnya bagi teman-teman yang tidak tinggal di kota. Ketika diadakan pertemuan secara daring, beberapa mengalami kendala karena suara yang putus-putus, tidak bisa on cam, serta harus terus re-join.
Kuota
Selain dipengaruhi device dan signal, dalam pertemuan daring mengharuskan penggunanya memiliki kuota. Sekali pertemuan kuliah daring dapat memakan kuota yang tidak sedikit. Oleh karena itu, hal ini dapat mengurangi minat mengikuti pertemuan online. Bahkan jika tidak ada persiapan kuota, bisa mengakibatkan signal yang tidak stabil pula.
Skill
Pengetahuan dan kemampuan dalam menggunakan teknologi juga menjadi masalah yang disoroti dalam pelaksaan pertemuan daring. Besar kemungkinan terjadi kebingungan dalam menggunakan sesuatu yang baru. Bagaimana cara join, registrasi, atau menyalakan mic dan kamera menjadi pengetahuan dan kemampuan yang harus dimiliki jika hendak melakukan pertemuan daring.
Hambatan yang dialami Sahabat Cempluk, khususnya terkait skill kemudian menjadi bagian emosional dalam persiapan acara. Volunteers Sahabat Cempluk yang juga merupakan Odapus, terdiri dari belasan anak muda berusia sekitar belasan hingga dua puluhan tahun dengan begitu sabar membimbing dan mengajari anak-anak Odapus atau keluarganya.