Kemarin siang saya sempat kebingungan ketika menerima notifikasi masuknya sejumlah uang ke dompet digital saya. Ini disebabkan karena saya tidak merasa diberitahu akan dikirimkan sejumlah uang ataupun menambahkan jumlah deposit dompet digital saya. Jumlahnya tidak besar namun saya tercenung merasa kasihan membayangkan pengirimnya. Tentu ia akan kebingungan karena uang yang dikirimnya salah tujuan. Meskipun jumlahnya tidak besar namun saya merasa perlu mengembalikan uang tersebut kepada pemiliknya. Saya mencoba mengutak atik aplikasi digital saya namun tetap tidak saya temukan. Akhirnya saya mencoba mengecek notifikasi di email, dan betapa terkejutnya saya ternyata notifikasi masuknya sejumlah uang ke dompet digital saya berasal dari Gopayout -PT Kompas Cyber Media. Wah ternyata beberapa tulisan saya telah mendapat reward.
Menulis adalah Tentang Membagi Ide
Namun, menulis bagi saya memiliki makna yang lebih mendalam. Menulis adalah tentang menanamkan suatu gagasan yang kelak dapat menginspirasi dan membawa perubahan bagi pembacanya. Ide yang kita tuliskan memiliki kekuatan untuk beresonansi dengan pembaca, bahkan setelah tulisan itu selesai dibaca. Inspirasi yang kita tuangkan melalui tulisan diharapkan bisa mengalir dalam permenungan, analisis, dan pada akhirnya memantik tindakan. Bukankah, seperti kata filsuf Jerman René Descartes , hakikat manusia adalah "ia berpikir, maka ia ada". Gagasan ini menjadi dasar filsafat modern dan menunjukkan bahwa keberadaan seseorang dapat dibuktikan melalui kesadaran berpikirnya.Â
Bagi saya, ide adalah sesuatu yang tak ternilai. Ketika kita membagikannya melalui tulisan, ide tersebut menjadi seperti sebuah cahaya yang tidak hanya menerangi pikiran kita sendiri, tetapi juga orang lain. Setiap kata yang kita tulis adalah kesempatan untuk menyentuh hati, membuka wawasan, atau bahkan memotivasi seseorang untuk berbuat sesuatu yang lebih baik. Dengan menulis, kita seakan menanamkan benih pemikiran yang suatu saat bisa bertumbuh menjadi tindakan nyata di kehidupan orang lain.
Selain itu, menulis juga mengajarkan kita tentang disiplin, empati, dan refleksi diri. Dalam prosesnya, kita belajar menyusun gagasan, memahami sudut pandang berbeda, dan merenungkan nilai-nilai yang ingin kita bagikan. Itulah sebabnya, bagi saya, menulis adalah tentang memberi, bukan semata-mata menerima. Reward yang saya terima kemarin hanyalah bonus kecil dari perjalanan yang lebih besar—perjalanan berbagi ide yang tak ternilai.
Melalui tulisan, saya percaya bahwa gagasan dapat hidup lebih lama dari usia kita sendiri. Mungkin, di suatu masa, sebuah ide yang kita bagikan hari ini akan kembali mengiang di benak seseorang, menginspirasinya untuk memulai langkah baru. Dan bagi saya, itulah nilai sejati dari menulis.
Menulis Bahkan Lebih dari Sekedar Membagi Ide
Menulis artikel bukan hanya soal menuangkan ide ke dalam kata-kata, melainkan juga sebuah proses yang membawa manfaat besar bagi penulis itu sendiri. Bagi banyak orang, menulis mungkin tampak sebagai aktivitas biasa, tetapi bagi mereka yang melakukannya secara rutin, menulis adalah sarana pembelajaran, refleksi diri, dan berbagi. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan seorang penulis dari kegiatan menulis artikel:
1. Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis
Menulis artikel memaksa saya untuk untuk berpikir dengan lebih mendalam dan terstruktur. Sebelum menulis, setidaknya kita perlu memahami ide utama, menganalisis data, dan mengorganisasi informasi. Proses ini melatih otak untuk memproses informasi dengan lebih kritis dan logis. Selanjutnya menuangkan dalam baris kalimat, tentu dengan gaya tulisan kita sendiri.
2. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi dan Sarana Ekspresi Diri
Melalui tulisan, seorang penulis belajar bagaimana menyampaikan ide dengan jelas dan efektif. Dimulai dengan memilih kata yang tepat, menyusun kalimat yang runtut, dan membuat argumen yang meyakinkan adalah keterampilan komunikasi yang tak ternilai, yang berguna di berbagai aspek kehidupan.