Mohon tunggu...
Paulina Aliandu
Paulina Aliandu Mohon Tunggu... Dosen - sebuah jiwa, seorang peziarah

Sebagai pencinta spiritualitas, saya juga tertarik pada sejarah, filsafat dan politik. Berkecimpung dalam bit-bit digital untuk pembelajaran mesin dalam perjalanan panjang mencapai kebijaksanaan digital.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Stalker: Sebuah Perjalanan Mistis bersama Tarkovsky dan Aku Jatuh Cinta

17 Desember 2024   13:46 Diperbarui: 19 Desember 2024   17:49 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Credits: Far Out/Mosfilm) 

Andrei Tarkovsky bukanlah nama yang familiar bagi penikmat film populer dengan berbagai genre. Namun nama ini adalah dewa sutradara dengan sinematografi indah, seperti badai  indah fotografi untuk film transenden. 

Namun tidak seperti fotografi, sinematik adalah sesuatu yang berbeda di mana film memiliki kemampuan unik untuk mengabadikan waktu, menangkap momen-momen yang bersifat sementara dan memungkinkan kita untuk mengalaminya kembali, baik dalam alur waktu yang berlangsung dalam narasi film maupun dalam durasi penayangan film itu sendiri. Ini seperti ungkapannya:

There is no other art form that can fix time like cinema 

Karya-karya Andrei Tarkovsky adalah perjalanan sinematik yang mengundang permenungan mendalam. Seperti mencicipi pare atau jengkol, mungkin terasa pahit dan sulit dicerna pada awalnya. Namun, semakin kita terjun dalam dunia visual dan filosofisnya, semakin terasa keindahannya yang tak terungkapkan. Dalam setiap adegan, kita menemukan daya tarik yang tak terduga, hingga akhirnya, kita jatuh cinta pada cara Tarkovsky membingkai dunia. 

Berawal perkenalan saya dengan seorang sutradara amatir di dunia maya, obrolan kami berakhir dengan membicarakan film-film transenden, yang merupakan karya-karya sinematik yang berfokus pada tema-tema spiritual, filosofis, dan pencarian makna kehidupan yang lebih tinggi. Dan mahkota maestro untuk genre ini, tak terbantahkan adalah milik Andrei Tarkovsky (-maaf untuk penggemar Ingmar Bergman).  

Dalam hidupnya, Tarkovsky hanya menghasilkan 7 karya film, dan bagi saya pribadi, Stalker adalah mahkotanya, meski untuk sinematografi saya memilih karyanya yang berjudul Mirror (untuk monumental fire scene). 

Pengalaman saya pertama kali menonton karya ini adalah pahit, dan kebingungan dalam mencerna "rasa" film ini. Warna monokrom yang kadang berubah menjadi warna-warni pada scene tertentu dan pengambilan gambar dari atas membuat saya kembali dan kembali menontonnya, untuk sekedar merenung makna setiap scene dan mencoba melihat dengan cara berbeda adegan dalam scene tersebut. 

Rasa pahit di awal berangsur mulai terbiasa dan berubah menjadi nikmat ketika dalam permenungan menemukan makna dari setiap adegan. Eureka! Aha! .....ternyata seperti itu maksudnya. Dan untuk menemukan aha moment tersebut, saya butuh 5 kali menonton film ini, dan seakan selalu ada misteri dalam setiap adegan, warna, teknik pengambilan gambar, angle gambar, yang menunggu untuk ditemukan. 

Yes,  Tarkovsky, awalnya tak rupawan namun menyimpan misteri dan membuat betah untuk dijalani, cool namun menyimpan kesan mendalam, misterius namun menggugah untuk disibak. Sungguh, saya jatuh cinta!

Saya ingin memberi sedikit clue ketika menonton Stalker setidaknya untuk dua hal: perubahan warna adegan dan sudut pengambilan gambar. Jangan takut, ini bukan spoiler cerita namun setidaknya membantu pengalaman awal menonton karya Tarkovsky ini. Kedua hal tersebut akan langsung terasa ketika pertama kali menonton Stalker. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun