Mohon tunggu...
Paula Juana
Paula Juana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FKP

Introvet

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lindungi Anak Perempuan Anda dari Kanker Serviks, dengan Pemberian 2 Dosis Imunisasi HPV Secara Gratis

21 Agustus 2024   10:30 Diperbarui: 21 Agustus 2024   10:34 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Paula Juana Martins Nai Buti, FKP Universitas Airlangga

LINDUNGI ANAK PEREMPUAN ANDA DARI KANKER SERVIKS, DENGAN PEMBERIAN 2 DOSIS IMUNISASI HPV SECARA GRATIS

Kanker serviks disebabkan karena infeksi human papillomavirus (HPV) yang merupakan infeksi menular seksual. Infeksi HPV akan menyerang pada area genital, tenggorokan, dan kulit. Apabila infeksi HPV berlangsung lama dan tidak dilakukan pengobatan, akan terjadi perubahan sel abnormal sehingga menyebabkan kanker serviks.

Saat ini kanker serviks menempati urutan ke-4 secara global dari total kejadian kanker terbanyak pada Perempuan. Pada 2021, angka kejadian kanker serviks di Indonesia mencapai 36.633 kasus atau 17,2% dari seluruh kanker yang terjadi pada wanita. Angka ini memiliki mortalitas sebanyak 21.003 kematian atau 19,1% dari seluruh kematian akibat kanker. Angka kejadian kanker serviks menurun pada negara berpendapatan tinggi namun meningkat pada negara berpendapatan rendah dan menengah. Tingkat kejadian kanker serviks yang berbeda pada tiap negara menunjukan kesenjangan akses vaksinasi HPV yang ada dan layanan kesehatan terkait kanker serviks lainnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan rekomendasi penting kepada negara-negara untuk memasukkan vaksin Human Papillomavirus (HPV) ke dalam program imunisasi nasional. Vaksin HPV bertujuan untuk mengurangi risiko terinfeksi kanker leher rahim atau serviks, yang merupakan kanker tertinggi kedua setelah kanker payudara pada perempuan.

Pemerintah Indonesia telah memiliki program vaksinasi HPV untuk menangani kanker serviks sejak tahun 2016. Vaksinasi HPV dimulai pada DKI Jakarta dan dilanjutkan secara bertahap pada wilayah Indonesia lainnya hingga saat ini. Pada 2017 vaksinasi dilakukan pada wilayah DI Yogyakarta; 2018 pada wilayah Surabaya; 2019 pada wilayah Manado dan Makassar; 2020 pada wilayah Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo; 2021 pada wilayah Kediri dan Lamongan; 2022 pada wilayah Bali, Jawa Timur, dan Jawa Tengah; dan 2023 2024 vaksinasi direncanakan berlaku secara nasional.

Apa Itu Vaksin HPV ?

Vaksin HPV merupakan vaksin yang diberikan untuk melindungi perempuan dari risiko terinfeksi virus HPV (Human Papillomavirus), penyebab utama kanker leher rahim atau serviks. Namun, pemberian vaksin saja tidak cukup, jika tidak disertai dengan edukasi perilaku serta informasi yang komprehensif mengenai skrining, diagnosis, dan tata laksana penyakit ini. Pendekatan ini membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang pencegahan dan penanganan kanker leher rahim.

Dengan tujuan menurunkan angka kanker leher rahim menjadi 4 per 100.000 penduduk per tahun pada tahun 2030, sasaran utama program ini adalah anak perempuan berusia 9-14 tahun. Cakupan program imunisasi HPV yang luas akan menjadi kunci keberhasilan dalam upaya mengurangi beban penyakit, serta melindungi generasi mendatang dari risiko masalah kesehatan serius.

Upaya dan Skrining Vaksinasi

Komponen penting dalam pencegahan kanker leher rahim adalah skrining. Melalui skrining, kita dapat mengidentifikasi penyakit ini lebih awal serta memberikan penanganan yang tepat. Saat ini, vaksinasi HPV menjadi vaksinasi wajib program imunisasi nasional dan dibiayai oleh negara. Vaksinasi HPV menyasar pelajar perempuan yang berada pada kelas 5 dan 6 sekolah dasar atau 9-15 tahun sebanyak dua dosis untuk tahap awal. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan bersama dengan program Imunisasi Anak Bulan Sekolah (BIAS) pada bulan Agustus dan November setiap tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun