Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Sulut Etalase Negara di Bibir Pasifik

27 April 2016   11:05 Diperbarui: 27 April 2016   22:25 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sulawesi Utara tentunya tidak akan merengek-rengek kayak anak kecil, tapi jika negara ingin terlihat 'seksi' dikawasan perdagangan dunia ini, maka negara harus hadir dan berkewajiban untuk eksis (lewat Sulut) agar tidak ketinggalan. jangankan Jepang, Cina atau Korea tapi lihat Filipina, PNG, Vanuatu, Fiji dan negara-negara lainnya di Pasifik yang sudah menggeliat.

Sedikit tengok sejarah masa lalu, kenapa Amerika Serikat lewat Jendral Mc Arthur ingin merebut posisi ini dengan membuat basis/pangkalan di Morotai (Maluku Utara sekarang)? Selain ingin mengimbangi Jepang yang ingin menguasai Asia, jelas ini misi Amerika bahwa ada sesuatu yang sangat berharga dikawasan ini. Karena jauh sebelum itu Amerika Serikat telah melihat potensi perdagangan dunia sebagai jalur ekonomi dunia yang menjanjikan dikawasan ini kemudian hari. Makanya Mc Arthur bukan sekedar ingin menggelar perang dan ingin menguasai dengan membawa misi/pesan Amerika atau sekedar ingin menguasai rempah-rempah dunia yang banyak dikawasan ini. Tapi lebih daripada itu, bahwa kawasan ini merupakan potensi ekonomi global dan perdagangan dunia.

Poros Atlantik sudah masa lalu dan sekarang poros Pasifik, so....siapkah Indonesia ikut bermain? Sekali lagi bukan ingin mendapat perhatian atau dikhususkan, tapi tengoklah Sulut, bangunlah Sulut dengan mengenyampingkan egoisme sektoral tentunya. Kalau era Atlantik Batam sudah dibangun, maka era Pasifik Sulut tentunya menjadi barometer bukan hanya karena berada diperbatasan paling Utara Indonesia, tapi sekali lagi persis berada di bibir Pasifik.

Memang ini sejalan dengan misi pembangunan Presiden Jokowi yang diarahkan ke kawasan Indonesia Timur dan daerah perbatasan, sehingg jika hal ini menjadi berkah buat Sulut harusnya dilihat sebagai peluang negara untuk hadir, bermain dan eksis dikawasan Pasifik. Konsep ini juga akan sejalan dengan tekad Gubernur Sulut sekarang Olly Dondokambey yang bercita-cita menjadikan Sulut pioner di Indonesia Timur. Bahkan baru-baru ini Gubernur menyampaikan ide brilian untuk direspon Pemerintah Pusat yakni adanya Banadara diatas laut bagi tiga Kabupaten yang ada diperbatasan ini baik di Kabupaten Sangihe, Talaud dan Kabupaten Sitaro, wilayah 'seribu pulau' yg dikenal dengan Nusa Utara.

Inilah konsep yang linier, klop dan bersinergi.....PAS kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun