Pada waktu kecil sebagian besar kompasianers pasti pernah mendengar teka-teki "Lebih berat mana KAPAS 1kg atau BESI 1kg". Dulu kebanyakan dari kita terkecoh karena fokus pada penekanan kata KAPAS dan BESI tersebut, dan mengabaikan masanya yang sama-sama 1 Kg.
Â
Namun kesalahan kecil yang mirip bisa berulang dalam bentuk yang berbeda dan dalam situasi yang berbeda pula. Misalnya beberapa tahun lalu ketika musimnya pesawat jatuh, tergelincir dan sebagainya, sebuah surat kabar terkenal dari Jawa Timur pernah menuliskan: "Kecepatan jatuh bebas pesawat tergantung dari berat pesawat". Kelihatannya logis. Tapi jika kita ingat-ingat pelajaran Fisika SMA dulu, ketika kita menurunkan rumus dari hukum kekekalan energi mekanik hingga mendapatkan kecepatan jatuh bebas v = akar kuadrat dari (2 x percepatan gravitasi x tinggi benda), maka ternyata kecepatan benda jatuh hanya tergantung dari percepatan gravitasi di tempat itu dan ketinggian benda mula-mula, dan tidak tergantung dari berat benda.
Lalu kenapa pesawat jatuh lebih cepat daripada kertas? Karena ada gaya lain yang bekerja, misalnya gaya gesekan udara, yang sangat dipengaruhi oleh bentuk benda.
Hal ini juga yang menyebabkan seorang penerjun payung akan jatuh dengan kecepatan berbeda dalam posisi payung terbuka daripada ketika payungnya belum terbuka, walaupun berat totalnya sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H