Peran Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Masalah Disiplin Siswa
Masalah disiplin di kalangan siswa sekolah dasar merupakan isu yang sering dihadapi oleh pendidik dan pihak sekolah. Ketidakdisiplinan dapat menghambat proses belajar mengajar dan berdampak negatif pada perkembangan akademis maupun pribadi siswa. Oleh karena itu, peran bimbingan konseling menjadi sangat penting dalam membantu mengatasi masalah ini. Bimbingan konseling di sekolah dasar bertujuan untuk memberikan dukungan kepada siswa agar mereka dapat berkembang secara optimal baik dalam aspek akademis maupun non-akademis.
Tujuan bumbuang konseling disekolah
tujuan khusus bimbingan dan konseling, yaitu membantu konseli agar mampu: (1) memahami dan menerima diri dan lingkungannya; (2) merencanakan kegiatan menyelesaian studi, perkembangan karir dan kehidupannya di masa yang akan datang; (3) mengembangkan potensinya seoptimal mungkin; (4) menyesuaikan diri dengan lingkungannya; (5) mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya dan (6) mengaktualiasikan dirinya secara pertanggung jawab. Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas dari tujuan dari pendidikan dan pengajaran pada khususnya dan pendidikan pada umumnya
Â
Kedisiplinan dan factor yang mempengaruhi
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin dalam kamus besar bahasa Indonesia online yang berarti ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib dan sebagainya. Sedangkan siswa adalah peserta didik yang merupakan subjek pendidikan. Adapun kedisiplinan siswa yang dimaksud penulis adalah ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap tata tertib dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kesiswaan
Untuk menegakkan disiplin tidak selamanya harus melibatkan orang lain, tetapi dengan melibatkan diri sendiripun juga bisa. Bahkan yang melibatkan diri sendirilah yang lebih penting, sebab penegakan disiplin karena melibatkan diri sendiri berarti disiplin yang timbul itu adalah karena kesadaran sedangkan factor yang mempengaruhi kedisiplinan ada dua yaitu factor internal dan eksternal faktor internal yang dapat mempengaruhi kedisiplinan antara lain pembawaan, kesadaran, minat dan motivasi, serta kesadaran diri. Sebagai seorang individu, kita harus selalu melatih kedisiplinan kita, dimulai dengan menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Faktor eksternal yang mempengaruhi kedisiplinan pada yaitu faktor tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan orang tua. Orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi dapat membentuk anak yang disiplin sedangkan orang tua yang memiliki pendidikan akan membentuk anak yang tidak disiplin.
Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Masalah Kedisipilinan Siswa
Guru Bimbingan dan konseling selama ini dianggap sebagai sosok yang dapat mengatasi masalah-masalah pribadi yang dialami oleh para siswa, di mana guru bimbingan dan konseling sangat berperan untuk memberikan solusi yang tepat kepada para siswa. Masalah yang dihadapi oleh guru bimbingan dan konseling biasanya berkisar pada masalah pendidikan terutama pada masalah kedisiplinan siswa yang menjadi problem yang sangat utama yang harus segera diatasi.
Keikutsertaan guru BK dalam membimbing para siswa agar siswa yang mempunyai kedisiplinan yang kuat tidak lepas dari dukungan para guru dan kepala sekolah. Adapun peran yang dilakukan oleh guru BK dalam mendidik kedisiplinnan siswa adalah sebagai berikut:
* Pemberian peringatan kepada siswa. Peringatan dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling kepada siswa jika ditemukan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, peringatan ini diberikan sampai batas maksimal tiga kali kesalahan yang sama yang dilakukan oleh para siswa. Dengan menggunakan peringatan para siswa diharapkan tidak melakukan kesalahan yang sama.
* Pemberian bimbingan secara individu. Bimbingan individu dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling bilamana batas peringatan terhadap kesalahan yang dilakukan oleh siswa sudah melebihi batas maksimal yaitu tiga kali peringatan. Apabila sampai tiga kali peringatan siswa masih melakukan pelanggaran yang sama, maka guru BK akan melakukan bimbingan secara individu, yaitu bimbingan secara face to face dengan siswa diruang bimbingan.
* Pemberian bimbingan secara kelompok.. Bimbingan ini dilakukan apabila sangat diperlukan oleh siswa yang bertujuan agar kesalahan yang dilakukan tidak akan terulang kembali. Bimbingan dilakukan dengan pemanggilan secara kelompok oleh guru Bimbingan dan konseling antara 3-7 orang, di dalam bimbingan diberikan penyuluhan tentang kesalahan yang telah diperbuat oleh siswa, serta akibat yang akan dihadapinya.
Peran yang dilakukan guru Bimbingan dan konseling dalam kedisiplinan siswa tidak lepas pula dari bantuan para siswa yang lain, para guru, kepala sekolah, dan segenap warga sekolah. Dalam menumbuhkan dan menerapkan kedisiplinan di lingkungan sekolah guru bimbingan dan konseling tidak bekerja sendiri, melainkan antara guru saling membantu, hal ini dilakaukan untuk pemenuhan VISI dan MISI sekolah. Segala keikutsertaan guru Bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam menaati tata tertib dan kedisiplinan di lingkungan siswa dan guru. Semua peran serta guru Bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan untuk menerapkan kedisiplinan siswa di sekolah.
Â
Kesimpulan
Bimbingan konseling memainkan peran yang sangat penting dalam mengatasi masalah disiplin siswa di sekolah dasar. Guru bimbingan dan konseling (BK) berperan dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa dengan cara memberikan peringatan, bimbingan individu, dan bimbingan kelompok. Peringatan diberikan hingga maksimal tiga kali untuk pelanggaran yang sama. Jika pelanggaran terus berlanjut, bimbingan individu dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H