Mohon tunggu...
PAUD Srawung Bocah
PAUD Srawung Bocah Mohon Tunggu... Guru - Paud Inklusi Srawung Bocah

PAUD Inklusi Srawung Bocah merupakan sekolah yang mengusung nilai inklusi yang mengakomodir semua kebutuhan peserta didik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengurus Asosiasi Sekolah PAUD Inklusi Kabupaten Bantul Dikukuhkan, Menjadi Harapan Pendidikan Inklusi Kabupaten Bantul

27 Agustus 2024   11:55 Diperbarui: 27 Agustus 2024   12:05 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANTUL - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kab Bantul telah melaksanakan pengukuhan untuk pengurus Asosiasi Sekolah PAUD Inklusi Kabupaten Bantul periode 2024-2027 yang bertempatan di Ruang Rapat Ki Hajar Dewantara Kantor Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kab. Bantul pada Senin 26 Agustus 2024.

Pengukuhan dilakukan langsung oleh Bapak Nugroho Eko Setyanto, S. Sos., MM. selaku Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bantul untuk pengurus Asosiasi PAUD Inklusi Bantul untuk periode 2024-2027 yang diketuai oleh Ibu Nuwuningsih, M. Pd. yang juga merupakan kepala sekolah dari PAUD Inklusi Srawung bocah. Pada pengukuhan kali ini turut dihadiri juga oleh Ketua IGTKI Kabupaten Bantul, Ketua HIMPAUDI Kabupaten Bantul, IKABA Kabupaten Bantul dan juga para pengawas.

Disampaikan oleh Bapak Nugroho Eko Setyanto, S. Sos., MM. Kepala Disdikpora Kab. Bantul pada sesi kata sambutan bahwasannya adanya Asosiasi Sekolah PAUD Inklusi Bantul ini untuk mempercepat dalam mewujudkan sekolah inklusi khususnya di Kabupaten bantul.

"Karena ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh sekolah-sekolah regular untuk menjadi sekolah inklusi" lanjut Bapak Nugroho Eko Setyanto, S. Sos., M.M. Kepala Dinas Dikpora Kab. Bantul saat menjelaskan terkait mewujudkan sekolah inklusi. Ia juga mejelaskan, meski sekolah belum memiliki label inklusi setidaknya dengan adanya Asosiasi Paud Inklusi ini dapat memberikan gambaran praktik bagaimana seharusnya sekoah inklusi itu berjalan. Tentunya dengan berbagai pendampingan yang diakukan dan juga kolaborasi dari banyak pihak.

Karena ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh sekolah-sekolah regular untuk menjadi sekolah inklusi

Foto: Dokumentasi Srawung Bocah
Foto: Dokumentasi Srawung Bocah

Setelah mengucap syukur dan terima kasih, Ibu Nuwusingsih, M. Pd. menceritakan pengalamannya ketika bertemu dengan para guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, banyak permasalahan pada peserta didik yang ditemukan pada jenjang sekolah tingkat menengah merupakan permasalahan yang harusnya sudah teruraikan dan terselesaikan pada jenjang sekolah tingkat dasar. Selain itu Ibu Nuwusingsih, M. Pd. juga berharap adanya banyak kolaborasi untuk mengembangkan pendidikan inklusi, tidak hanya dari tingkat PAUD tapi juga pada tingkat yang lebih tinggi seperti sekolah dasar dan sekolah menengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun