Perkembangan internet yang semakin hari semakin meningkat baik teknologi dan penggunaannya, membawa dampak baik maupun dampak buruk. Merujuk dari hal tersebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan Kepala Kepolisian Ukraina Serhii Kniaziev telah menyepakatin kerja sama dalam bidang keamanan siber, bertepatan dengan Sidang Umum Interpol Tahun 2018 di Dubai, Uni Emirat Arab.
Tito mengatakan bahwa Kepolisian Ukraina memiliki pengalaman dan reputasi yang sangat baik dalam memberantas kejahatan cyber. Indonesia butuh inovasi dalam menanggulangi kejahatan di dunia maya. Kerja sama dapat terjalin dengan saling bertukarnya informasi. Pelatihan bersama dalam berbagi pengalaman selama menangani kejahatan cyber menjadi poin penting.
Kasus pencemaran nama baik dan ujaran kebencian menjadi bentuk kasus kejahatan siber terbanyak yang ditangani oleh kepolisian Indonesia. Kasus pencemaran nama baik sebanyak 45 persen dari kasus kejahatan siber yang ditangani oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
Kejahatan cyber tidak mengenal waktu dan jarak. Sehingga kerja sama dengan kepolisian negara lain adalah salah satu solusi untuk menanggulangi hal tersebut. Pemberian sosialisasi terhadap masyarakat juga dapat dikatakan penting, melihat penggunaan internet yang semakin luas dan tak kenal usia.
Sebaliknya, jika internet dimanfaatnya untuk hal negarif itu akan berdampak buruk bagi setiap orang. Misalnya saja penyebaran situs porno, dan juga pembajakan m-banking yang berdampang pada pencurian uang. Pencurian tersebut tidak dapat dibuktikan dengan kasat mata, itu sangat berbahaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI