Mohon tunggu...
Patuh Arya Darma
Patuh Arya Darma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang ada di Indonesia yaitu Universitas Airlangga

Saya merupakan sosok yang bisa fokus hanya dalam keadaan hening dan tenang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Buruk Game Online Terhadap Kepribadian Anak

24 Juni 2022   10:30 Diperbarui: 24 Juni 2022   10:34 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era milenial ini banyak sekali perkembangan yang terjadi, terutama di bidang teknologi. Di era sekarang, orang-orang bisa dengan mudah menghubungi saudara yang lokasinya jauh dengan mudah dengan adanya handphone. Orang-orang bisa dengan mudah menemukan suatu letak wilayah dengan menggunakan aplikasi maps. Tak berhenti disitu saja, perkembangan teknologi ini juga memberikan hiburan yang lebih bersifat modern dan juga praktis dibawa kemanapun, yaitu game online.

Game online merupakan hal yang digemari oleh kaum millenial saat ini, hampir disetiap handphone, tablet ataupun laptop ada aplikasi game online. Bagaimana tidak, game online yang bersifat praktis dibawa kemanapun dan juga tampilan yang disajikan bisa membuat mata dimanjakan. Di sisi lain, game online ini juga bisa dijadikan sebagai ajang untuk mencari banyak teman yang lokasinya jauh dari kita, dengan cara bermain bersama, dll. Ditambah lagi dengan adanya fitur chat atau voice chat pada call, bisa lebih mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Seperti kata orang-orang, dibalik hal positif pasti ada hal negatifnya. Pada game online, selain memberikan kesenangan dan hiburan bagi siapapun yang memainkannya tanpa disadari ada hal negatif juga yang bisa membuat kepribadian kita menjadi berubah. Salah satunya menjadi sosok yang suka menyendiri atau introvert, kenapa demikian? hal ini dikarenakan kecenderungan anak-anak dalam memainkan game di gadget mereka. Mereka lebih suka mengurung diri di kamar dengan memegang hp, daripada keluar bermain dengan teman-teman seumurannya. Kecenderungan tersebut yang membawa hal negatif pada kepribadian anak, apalagi jika orang tua membiarkan hal tersebut dan berfikiran bahwa "daripada keluar rumah terus lebih baik di kamar main game online di gadget saja". Padahal pemikiran tersebut merupakan pemikiran yang salah.

Ketika sang anak beranjak dewasa dan menghadapi dunia luar, mereka akan susah untuk mencari teman dan berinteraksi dengan orang disekitarnya. Padahal manusia perlu melakukan interaksi dengan manusia lainnya, oleh karena itulah kenapa manusia disebut sebagai makhluk sosial. Karena memang manusia tidak bisa hidup tanpa interaksi dengan manusia yang lainnya. Jadi diharapkan orang tua bisa memantau dan mengatur sang anak untuk tau batasan dan waktunya dalam memainkan game online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun