Mohon tunggu...
Patuan Pasaribu
Patuan Pasaribu Mohon Tunggu... Freelancer - Faculty of Agribusiness

Sotung mabiar talu.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengenalan Vertikultur pada Petani Skala kecil

11 April 2019   21:46 Diperbarui: 11 April 2019   22:24 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pengenalan Vertikultur Pada Petani Skala Kecil

Pada jaman modern ini sistem pertanian di Indonesia khusunya memiliki permasalahan dibidang lahan. Adapun sektor penyebab berkurangnya lahan disebabkan oleh meningkatnya populasi masyarakat Indonesia yang sudah mencapai hampir 250 juta penduduk. 

Peyebab lain berkurangnya lahan ini disebabkan oleh pembangunan untuk lahan perumahan dan bangunan lain sebagai upaya membentuk lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Tidak bisa dipungkiri dengan berkurangnya lahan ini akan menyebabkan tingkat produktivitas tanaman akan berkurang sedangkan permntaan konsumen yang selalu meningkat.

Masalah yang timbul tidak hanya itu saja, dengan berkurangnya lahan para petani khususnya akan mengalami berbagai kendala salah satu contoh adalah dimana pemerintah akan melakukan impor dari Negara lain demi memenuhi kebutuhan masyarakat akibat kurangnya hasil produksi local. Dengan keadaan seperti ini dibutuhkan cara untuk mengantisipasi hal tersebut. Pada artikel ini saya memberikan sedikit upaya menanggulangi lahan yang sedikit yang melibatkan petani skala kecil dengan memperkenalkan sistem penanaman dengan teknik vertikulttur.

Vertikultur adalah teknik bercocok tanam di lahan sempit dengan pemanfaatan bahan yang ramah lingkungan dengan cara penanamannya secara vertical sehingga memakan ruang lahan yang relatif sedikit. Dengan teknik ini pemanfaatan lahan lebih efisien dimana banyak sektor yang menjadi nilai plus untuk teknik vertikultur, salah satunya adalah dimana lahan yang sedikit dengan hasil yang lumayan produktif, cara mengurus vertikultur jauh lebih mudah dibandingkan pertanian skala luas. Teknik vertikultur sangat cocok dengan ibu-ibu yang memiliki keinginan untuk bercocok tanam seperti sayuran dengan tujuan meminimalkan pengeluaran, selain itu juga dapat dijadikan sebagai tanaman hias dipekarangan rumah.

Adapun hal-hal yang harus diperhatatikan dalam penanaman teknik vertikultur adalah simsem pengairan yang bagus dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. 

Selain ramah lingkungan vertikultur juga akan sangat memantu ibu-ibu rumah tangga dan juga petani scala kecil. Dengan adanya artikel ini dapat memberikan pencerahan terhadap masyarakat Indonesia yang belum mengenal apa itu vertikultur. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan kita semua demi meminimalisir lahan yang sudah mulai dialih fungsikan sehingga pertanian di Indonesia lebih berkembang lebih baik lagi.


Daftar pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun