"(Re)defining multimedia journalism New storytelling forms inspire us" juga memuat mengenai tips untuk membuat informasi yang menarik bagi khalayak:
1. Konten yang saling melengkapi, bukan mengulang. Maksudnya dalam satu informasi yang memuat dua jenis media yang digunakan seperti tulisan dan video, kontennya akan lebih baik jika yang ada di dalam tulisan dilengkapi dengan video yang disuguhkan seperti penjelasan mendalam atau praktik dari tulisan yang dimuat.
2. Jenis media yang saling berintegrasi. Media penyampaian yang digunakan akan lebih baik jika kedua nilainya setara, artinya video dan tulisan tidak boleh ada yang lebih unggul tetapi harus pada posisi yang sama. Hal ini bisa diakali dengan taktik peletakan tulisan dan video.
3. Simplifikasi. Media penyampaian yang disuguhkan diusahakan sederhana dalam arti bisa dikonsumsi khalayak dengan waktu singkat.
4. Mendapatkan perhatian khalayak secara visual.
5. Tidak rumit. Pada masa jurnalisme multimedia, khalayak sudah aktif sehingga informasi yang dihasilkan harus berupa interaktif media. Media yang interaktif ini juga harus dikemas dengan cara yang mudah untuk mengaksesnya. Sehingga bisa diakses dengan sentuhan satu jempol.
6. Pengalaman immersivebagi khalayak. Jurnalis harus bisa membuat khalayak seakan-akan pergi ke suatu tempat yang belum pernah mereka kunjungi, sehingga mereka tertarik untuk mengakses secara keseluruhan mengenai informasi yang disuguhkan.
7. Penilaian jurnalistik yang baik masih dibutuhkan. Walaupun jurnalis dituntut untuk membuat khalayak terkesan dan seakan-akan membutuhkan informasi yang dihasilkan, jurnlais tidak boleh melupakan etika jurnalistik yang sdah ditetapkan sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H