Mohon tunggu...
Patta Hindi
Patta Hindi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lahir di Sulawesi Selatan, tapi tumbuh kembang di Kendari Sulawesi Tenggara I Mengajar di Universitas Swasta I fans klub Inter Milan I blog http://lumbungpadi.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Umur Panjang Ala Orang Jogja

13 Januari 2011   02:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:39 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada image bahwa Jogjakarta adalah tempat tinggal yang cocok untuk menghabiskan hari tua dan memperpanjang umur. Tidak percaya? cobalah hidup di Jogja. ada filosofi yang menarik di Jogja yang tidak hanya (terkenal) kota budaya, kuliner dan pendidikan, namun dibalik pesona itu semua, ada yang menarik untuk dibagi disini.

Kehidupan masyarakat Jogja yang memiliki umur yang relatif panjang termanisfestasi dalam hidup dan sikap hidup mereka. mereka memiliki harapan hidup untuk berumur panjang. Kenapa ? karena Jogja menjadi barometer tingginya Angka Harapan Hidup Nasional. Indeks angka Harapan Hidup Nasional menempatkkan kota ini duduk di rangking pertama. Umur penduduknya rata-rata bisa mencapai 70 tahun. Sebagai contoh tahun 2005 indeks harapan hidup nasional hanya 65 tahun, dan 2010 ditargetkan menjadi 70 tahun. Dan masyarakat Jogja rata-rata bisa mencapai umur 70 tahun itu.

Sebagai contoh, di pasar tradisional Beringharjo kita akan membuat kagum bagemana orang-orang tua (berumur sekitar 65-70 an) tetap kuat bekerja dengan dengan menawarkan jasa (buruh gendong) mengangkat barang.

Karena saya bukan orang Jogja, maka yang bisa saya lakukan adalah resep untuk berumur panjang. Maka sayapun bertanya pada orang-orang tua disekitar dan orang-orang Jogja. Ada faktor lain selain faktor pelayanan kesehatan di Jogja :

Transportasi.
Transportasi yang hanya mengandalkan Bus, dan kendaraan pribadi menjadi modal untuk mencegah polusi udara. Belum lagi alat transportasi tradisional lainnya seperti dokar dan becak yang sedikit mengakibatkan polusi udara. Paling tidak transportasi di Jogja masih relatif sedikit mengakibatkan polusi udara dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia

Human Relation
Jogja menjadi barometer. Relasi sosial masih sangat kental bagi masyarakat Jogja, ikatan-ikatan solidaritas mekanik masih terjaga. Salah satu contoh adalah ketika bencana merapi, masyarakat bahu membahu membantu korban bencana dengan membuatkan nasi bungkus dan bantuan pakaian. Ditingkat RT, setiap rumah mengumpulkan (semacam iuran tetap) Rp.2000 tiap bulan sebagai tabungan warga yang sewaktu-waktu bisa dipakai untuk keperluan warga jika sakit atau kebutuhan hidup.

Sikap hidup, Kultur, dan Norma
adalah salah satu sikap hidup dan filosofi Jawa (khususnya orang Jogja). Menerima dengan sikap sabar (namun tidak buru-buru untuk tunduk pada nasib), mereka tetap berusaha. Self confidence mereka tinggi dan tetapa berusaha sekuat tenaga walau sudah renta namun tetap untuk menawarkan jasa (buruh gendong). Selain itu, tiap pekan, selalu ada acara budaya dan pentas seni. Ini juga penting dalam menghilangkan kejenuhan dan stress yang bisa membuat pikiran lebih fresh dan tentunya akan mempengaruhi kualitas hidup orang Jogja.

Kearifan ini yang tidak semua daerah memilikinya. Sikap hidup, budaya dan relasi sosial orang Jogja bisa menjadi cerminan bahwa memperpanjang umur ternyata tergantung dari cara pandang, sikap hidup dan budaya.

Jogjakarta, 2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun