Mohon tunggu...
patsy mintaraga
patsy mintaraga Mohon Tunggu... -

Berprofesi sebagai guru Play Group dan guru Gambar..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ternyata... "Kamu Tidak Gila!!!!!!!!!"....

12 Oktober 2010   10:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:29 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Plaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkk..." dengan keras kulayangkan tangan ku ke pipi pria itu, dia hanya memandangku dengan tertegun, dan aku yakin dia berpikir keras atas apa yang mendasari aku melakukan hal itu.. Lalu dengan lantang aku berucap, "Ternyata kamu tidak gila!!!!....". Kemudian aku berbalik badan tanpa menghiraukan tatapan berpuluh puluh pasang mata, ataupun gumaman kecil orang orang dalam ruang itu.. lalu aku meninggalkan kantin kampus dengan berlari kecil menuju pemberhentian bus. Semangat ku untuk mengikuti kuliah pada jam 14.00 nanti pupus sudah dengan peristiwa yang baru saja terjadi. Di dalam bus menuju rumah ku, aku kembali mengingat kejadian 2 tahun lau... saat itu aku berjalan menuju toko buku dalam sebuah mall, aku merasakan ada seseorang yang memperhatikan setiap gerak gerik tubuh ku.. dan saat itu aku merasa sedikit takut, namun aku berusaha untuk tetap tenang tanpa memberikan ruang lebih untuk ketakutan yang kurasakan. Sejam kemudian aku keluar toko buku tsb, setelah aku mendapatkan buku yang aku inginkan. Aku hendak menuju salah 1 cafe, karna aku janji bertemu dengan Siska di cafe itu. Namun tiba2 di depan ku menghadang seorang pria, dengan pakaian yang sedikit lusuh.. dan wajah yang sebenarnya bisa dibilang cukup menarik kalau saja dia mau memperhatikan penampilan nya. Tiba tiba dia berucap, "sayang, kenapa kamu tega meninggalkan aku.. aku mencari mu siang dan malam!'. Lalu tanpa bisa kuhindari, dia mencium pipi ku.. hanya sekilas, namun membuat ku mundur beberapa langkah dan berusaha menjauh dari pria tsb. Namun dia tetap mengikuti ku, tanpa menghiraukan ketakutan yang kurasakan dan air mata yang mulai mengalir di pipi ku.. Tidak jauh dari tempat itu, ada beberapa anak muda yang melihat kejadian tsb, dan akhir nya dengan bantuan mereka, aku dapat menghindar dari KEGILAAN pria tsb. Sesaat kemudian aku bertemu dengan Siska, dan aku menceritakan kejadian yang baru saja kualami. Dan Siska berucap, "untung kamu hanya di cium pipi oleh orang gila tsb, gimana kalo dia melakukan hal yang lebih parah hanya dari sekedar cium pipi?". Saat itu aku hanya bisa setuju dengan pernyataan Siska tsb. Namun seminggu lalu, saat memulai kuliah ku.. aku melihat seorang pria yang wajah nya kurasakan sangat kukenal, namun aku tidak dapat mengingat nya dimana aku kenal pria tsb.. Dan aku lumayan sering berpapasan dengan nya, tanpa dapat mengingat sedikitpun. Sampai 2 hari yang lalu, saat aku makan siang di kantin kampus.. teringatlah aku, dia adalah pria GILA yang mencium ku di depan toko buku pada 2 tahun yang lalu. Dan menurut beberapa senior ku, pria tsb bernama Rio.. mahasiswa semester 5, jurusan theater yang cukup sering melakukan hal2 GILA untuk membuktikan kemampuan akting nya.. Dan ternyata, kejadian 2 thn lalu itu adalah salah 1 usaha Rio untuk membuktikan bahwa dia mampu melakukan akting sbg orang gila. Dan aku, adalah "korban" yang dipilih nya untuk menjadi lawan main tanpa skenario, namun sayang nya dia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan2 yang terjadi.. akan ada nya pertemuan2, dengan para lawan main yang dia pilih tanpa skenario..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun