Budaya memberika pidato kekalahan, atau concession speech, ketika hasil pemilihan umum menunjukkan tanda-tanda semakin konklusif berdasarkan hasil polling, merupakan hal yang lumrah di negara-negara demokrasi yang sudah matang seperti di Amerika Serikat dan Inggris. Pidato tersebut menunjukkan kenegarawanan kandidat, dan upaya rekonsiliasi bangsa setelah gigih berkompetisi selama berbulan-bulan sebelumnya. Jika hasil mayoritas quick count atau survey seperti saat ini (15.40 WIB), tidak berlebihan (namun mungkin juga salah) bila Jokowi-JK adalah pemenangnya. Mari kita bayangkan sejenak alangkah indahnya bila Prabowo Subianto menyampaikan pidato berikut. Harapan saya tentunya, beliau dapat berpidato jauh lebih baik dan konsiliatori dari yang berikut ini:
Yang saya hormati pimpinan partai pendukung koalisi Golongan Karya, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat dan tentu saja Partai Gerindra beserta jajarannya.
Yang saya banggakan Calon Wakil Presiden saya dalam Pemilihan Presiden ini, Saudara Muhamad Hatta Radjasa beserta keluarga.
Yang saya cintai dengan segenap hati saya, sepanjang hidup saya, bangsa Indonesia, di mana pun Anda berada.
Assalamualaikum WrWb, Om Swasyastu, Selamat sore.
Pada pagi hingga siang hari ini, Rabu, 9 Juli 2014, bangsa Indonesia telah memberikan hak konstitutionalnya sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan memberikan suaranya dalam Pemilihan Presiden secara demokratis. Alhamdulillah proses Pemilihan Umum telah berjalan dengan relatif lancar. Terima kasih saya ucapkan sebesar-besarnya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), TNI dan Polri yang telah turut mengamankan proses Pemilu sedari awal.
Walaupun proses penghitungan suara resmi KPU masih berlangsung, dan tanpa mengurangi arti pentingnya kita semua menghormati proses tersebut, berdasarkan hasil hitung cepat/quick count beberapa lembaga survey yang terpercaya, tampaknya Pemilihan Presiden kali ini belum memberikan hasil yang positif bagi saya dan Saudara Hatta Radjasa.
Dengan demikian, izinkan saya, Prabowo Subianto, atas nama pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, mengucapkan selamat kepada Sudara Ir. H. Joko Widodo dan Saudara Muhamad Jusuf Kalla yang telah memenangkan kompetisi demokrasi pada kali ini.
Bagi kami, tim Prabowo-Hatta, kekalahan pada Pilpres ini bukanlah menjadi penghambat bagi kami untuk terus mengabdikan diri kami untuk kemenangan sesungguhnya, yaitu meningkatnya martabat dan harga diri Bangsa Indonesia. Kompetisi Pemilihan Presiden kali ini memang telah segera usai, namun cita-cita kami akan bangkitnya Indonesia untuk menjadi Macan Asia, sebuah bangsa yang dihormati dan berdiri di kaki sendiri sesuai dengan cita-cita pendiri Bangsa ini ketika proklamasi 1945, akan terus berkobar dan tidak akan pernah padam. Cita-cita mulia bagi bangsa ini terlalu besar dan penting untuk padam hanya karena Pemilihan Presiden.
Dengan semangat bergelora inilah, saya, Prabowo Subianto, bersama Hatta Radjasa, menyerukan kepada pendukung dan simpatisan kami di seluruh penjuru tanah air, untuk tidak kecewa, tidak  menundukkan dagu karena hasil Pemilu ini, namun ayo, tegakkan kepala, singsingkan lengan bajumu, dan terus berjuang berkontribusi mewujudkan kebangkitan bangsa Indonesia yang selalu kita dengungkan selama masa kampanye!
Untuk saudaraku, Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla. Mungkin kompetisi Pemilu ini seolah merenggangkan hubungan kita dan pendukung kita masing-masing, namun percayalah, Prabowo Subianto ini menjamin bahwa kami adalah sesama partner anak bangsa yang tidak akan pernah tinggal diam untuk turut membantu membangun Republik yang sama-sama kita cintai ini. Secara khusus saya sampaikan bahwa Saudara Joko Widodo adalah sumber inspirasi yang luar biasa bagi jutaan rakyat Indonesia yang merindukan sosok pemimpin rakyat yang bekerja. Kampanye Saudara Joko Widodo telah berhasil menggerakkan ribuan pemuda-pemudi Indonesia untuk ikut turun tangan dalam proses politik, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saya hanya berharap agar semangat itu tidak pernah padam, dan Saudara Joko Widodo dan Jusuf Kalla mampu mengemban amanah Republik dengan baik.