Mohon tunggu...
Patris Loja
Patris Loja Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kupang

Inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenali Potensi Lokal dengan Pengolahan Kopi Arabika dan Rebusta Menjadi Kue Lezat di Desa Colol

24 Agustus 2024   17:44 Diperbarui: 24 Agustus 2024   21:06 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program pengolahan BUMDES yaitu pembuatan kue kopi oleh Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kupang di Desa Colo Kecamatan Lamba Leda Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Salah satu program kerja kami yaitu membangun BUMDES (Badan Usaha Milik Desa). Beberapa ide yang kami tuangkan salah satunya dengan mengolah kopi menjadi kue. Pengolahan kopi menjadi kue merupakan salah satu inovasi dalam dunia kuliner. Kombinasi rasa kopi yang khas dengan kelembutan kue menghasilkan cita rasa unik yang disukai banyak orang. Pengolahan kopi menjadi kue salah satu cara untuk menikmati kopi dengan cara yang berbeda.

Dengan sedikit kreativitas, kami dapat menciptakan berbagai jenis kue kopi yang lezat dan unik. Jenis kopi yang kami gunakan yaitu kopi arabika, rebusta dan masih banyak lagi jenis kopi lainnya. Masing-masing memiliki karakter rasa yang berbeda.
Cita rasa kopi yang baik dapat dilihat dari kematangan kopi. Jadi, dalam proses pembuatan kue kopi ini perlu memperhatikan kematangan yang sempurna agar dapat menghasilkan kue kopi yang enak dan lezat. Dengan kreativitas yang sudah kami lakukan ini juga bisa menjadi peluang untuk membuka usaha kecil-kecilan dan membantu ekonomi Masyarakat yang mengikutinya.


Kami selaku mahasiswa KKN memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mencicipi cita rasa kue kopi dan hasilnya sesuai dengan ekspetasi kami, disini juga kami mendapatkan respon baik dari Masyarakat terhadap hasil kreativitas kami. Masyarakat meminta untuk memproduksi lebih banyak dan diminta untuk dipasarkan.


Proses pemasaran ini kami mempromosikan lewat media sosial seperti WhatsApp dan facebook untuk menjangkau di luar daerah tempat KKN dilakukan, dan untuk lokasi KKN dilakukan, kami akan memberitahu lewat Masyarakat yang sehari-hari dengan kami dan mereka akan menceritakan kepada Masyarakat yang lain. Harga pemasaran kue kopi ini sesuai dengan ukuran kemasan, untuk kemasannya ada dua tipe yaitu ukuran kecil dan sedang.


Yoseph Sefa Alias selaku Kepala Desa Colol menyampaikan "kreativitas dan ide yang kalian tuangkan sangatlah bagus dan bermanfaat yang dimana selama ini kami selaku Masyarakat Desa Colol hanya menikmati hasil kopi dengan menjual dan sebagian kami konsumsi untuk minum, tetapi dengan kedatang kalian disini kami baru mengetahui bahwa kopi bukan hanya diolah untuk diminum tetapi juga bisa diolah untuk membuat kue. Dia juga menyampaikan belum ada yang melakukan seperti ini sebelumnya di Desa Colol. Dengan kreativitas dan inovasi yang kalian tuangkan, orang yang tidak minum kopi mereka bisa menikmati kopi lewat kue kopi ini pungkasnya."
Harapan kami sebagai mahasiswa KKN di Desa Colol ini, semoga Masyarakat bisa mempraktekkan apa yang kami sudah lakukan ini.
   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun