Rare Earth adalah Elemen langka, yang depositnya terdapat hanya pada tempat tertentu di berbagai belahan dunia, telah menjadi komoditas strategis dalam pengembangan teknologi tinggi di masa depan, seperti motor listrik performa tinggi, panel surya, telekomunikasi, elektronik, chip, komputer, energi nuklir, ruang angkasa, dsb. Bahkan teknologi tinggi untuk kebutuhan militer seperti drone, radar, dan misil dalam pengembangannya semakin tergantung pada penggunaan Rare Earth.
Dalam pertarungan sesungguhnya tidak cukup hanya dengan memiliki deposit, akan tetapi kemampuan teknologi dalam mengolah Rare Earth sangat menentukan posisi sebuah negara dalam potensi konflik yang muncul dimasa depan. Jika sebuah negara hanya memiliki deposit tanpa kemampuan teknologi untuk mengolah nya, dapat dikatakan negara tersebut rawan menjadi area konflik perebutan sumber daya rare earth sebagaimana halnya yang terjadi terhadap minyak bumi. Contohnya adalah Afghanistan, yang miliki nilai deposit rare earth diperkirakan senilai 1 Trillion USD. Skenario terbaik utk menghindari konflik sama hal-nya dengan yang terjadi pada negara-negara penghasil minyak bumi saat ini, yaitu melalui kerjasasama kontrak karya.
Daya Saing dan Pertumbuhan Ekonomi
Memahami peta potensi terkait rare earth sangat penting dalam menentukan dan memainkan "posisi-peranan strategis" sebuah negara dimasa depan. Pemanfaatan dan perebutan Rare Earth berpotensi besar mempengaruhi negara-negara sekitar. Yang banyak tidak disadari adalah efek "ketertinggalan", ketika sumber daya energi dan teknologi produksi sudah sepenuhnya memanfaatkan keunggulan rare earth, maka daya saing suatu negara akan mengalami laju yang pesat dan menimbulkan kesenjangan (gap) yang signifikan karena efisiensi-efektifitas produksi dan konsumsi yg tinggi, sehingga sebuah negara berpotensi mencapai kondisi daya saing yang disebut Keunggulan Absolut (Resource Advantage-Adam Smith) dan Keunggulan Komparatif (Production Advantage-David Richardo) secara bersamaan.
Ketika produksi dapat dicapai dengan penggunaan energi yang sangat efisien, maka produk yang dihasilkan akan memiliki komponen harga yang jauh lebih murah tapi berkualitas, penetrasi pasar akan sangat kompetitif dan mengungguli produk lainnya. Efek lanjutannya adalah relokasi industri, karena industri pasti membutuhkan pasokan energi yang murah meriah. Ketika relokasi terjadi secara massal, negara yang ditinggalkan akan mengalami krisis ekonomi.
Oleh sebab itu sangat penting untuk mengatur strategi dan positioning sebuah negara dalam kerjasama regional. Contoh paling nyata adalah apa yang sedang terjadi saat ini pada perang dagang antara Amerika dan China, dimana china menaikkan produksi rare earth dan meningkatkan teknologi pengolahannya beberapa kali lipat. Dampaknya  cukup dirasakan oleh Amerika, ekspor rare earth dari Amerika ke China akan berkurang drastis.
Dan China akan semakin massive dalam memproduksi produk-produk teknologi yang menggunakan rare earth untuk memenuhi kebutuhan dunia. Sementara Amerika saat ini malah kekurangan kapasitas pengolahan rare earth. Hal ini berdampak buruk bagi Amerika dalam beberapa waktu kedepan jika perang dagang terus berlanjut tanpa kesepakatan.
Kesalahan Amerika selama ini karena tidak meningkatkan kapasitas produksi rare earth, terlena dengan ekspor mentah bahan rare earth ke china. Keunggulan Absolute didapat dari keunggulan faktor sumber daya alam sebuah negara, akan tetapi lebih baik  jika sebuah negara mampu meningkatkan Keunggulan Komparatif melalui kemampuan produksi dan energi yang efisien maka daya saing dan laju pertumbuhan ekonomi akan selalu baik.
Dalam konteks Rare Earth hanya sedikit negara yang mampu menciptakan keunggulan absolut dan keunggulan komparatif secara bersamaan dalam negaranya.
Deposit Rare Earth Indonesia termasuk kecil sebagaimana halnya dengan Malaysia. Untuk itu fokus pada pengembangan dan pemanfaatan teknologi terkait rare earth lebih cocok dilakukan Indonesia. Pemanfaatan teknologi terkait rare earth menjadi penting untuk mengatasi daya saing dan resiko ketertinggalan industri dan energi kedepannya, Indonesia harus mempertahankan daya saing industri dan mengefisienkan konsumsi energinya melalui berbagai energi terbarukan termasuk biodiesel, dengan demikian laju pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI