Kompasiana, 8 Januari 2025 -- Sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat, mahasiswa Universitas Telkom berhasil meluncurkan sebuah platform website yang dirancang khusus untuk mendukung pengembangan potensi ekonomi di ProcodeCG. ProcodeCG merupakan komunitas yang berkecimpung dalam teknologi dan informasi. ProcodeCG umumnya bergerak dalam bidang pengajaran teknologi informasi untuk anak- anak sampai remaja. Selain pengajaran, ProcodeCG juga memiliki kegiatan magang yang dibuka untuk mahasiswa.
Dalam pelaksanaan magangnya, ProCodeCG biasanya memiliki beberapa project yang ditangani secara internal. Dalam pelaksanaannya, tiap mahasiswa magang terbagi ke dalam tim dan memiliki timeline pengerjaan masing-masing. Untuk membantu tracking pekerjaan magang, ProcodeCG menggunakan trello.
Permasalahan yang dihadapi oleh ProcodeCG adalah, Trello sudah menetapkan tarif dalam layanannya. Hal ini membatasi pekerjaan ProCodeCG dalam mengatur pengerjaan pekerjaan magang mereka. Contohnya, trello membatasi hanya bisa menggunakan 10 board dalam 1 workspace. Ini akan berdampak pada kinerja ProcodeCG, mengingat banyaknya pekerjaan magang yang mereka miliki.
Proyek ini melibatkan tim mahasiswa dari berbagai jurusan, termasuk Teknologi Informasi, Desain Komunikasi Visual, dan Ekonomi. Mereka bekerja sama dengan warga desa untuk menciptakan sebuah website yang bertujuan untuk memfasilitasi pemasaran produk-produk lokal secara online, sehingga membuka akses pasar yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan para pelaku usaha mikro di desa tersebut.
Inovasi Teknologi Tepat Guna untuk Komunitas Kecil
Tim pengabdian masyarakat ini dipimpin oleh Patrick Adolf Telnoni, seorang dosen prodi D3 Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom, yang mengungkapkan bahwa pengembangan website ini merupakan jawaban atas tantangan pemasaran produk-produk lokal yang selama ini terhambat oleh keterbatasan kanban board pada website trello.
Website yang diberi nama TrelloApp ini dilengkapi dengan fitur create project dan pemantauan progress pengerjaan project. Dalam alikasi ini, user bisa membuat kanban board secara tidak terbatas, sehingga tidak pelu membayar ketika menambah project. Dengan demikian, user pada komunitas ProCodeCG dapat memanage lebih dari 3 project.
Meningkatkan Kemandirian Ekonomi ProCodeCG
Menurut CEO ProCode, Ibu Marisa Paryasto, pengenalan teknologi ini sangat bermanfaat bagi project management pada ProCodeCG. "Karena banyak pekerjaan di ProCode yang harus dimanage, sementara terllo sekarang sudah berbayar, jadi aplikasi ini sangat membantu sekali. Jadi kami tidak perlu membayar untuk membuat board untuk beberapa projecrt berbeda."
Kegiatan ini juga membawa dampak positif bagi para ProCode. Hal ini karena ProCode menerima beberapa mahasiswa magang dari Universitas Telkom dan Bina Nusantara.. Hampri seluruh pekerjaan magang dilakukan secara remote sehingga penggunaan kanban board sangat diandalkan. Dengan adanya aplikasi ini, koordinasi pekerjaan jadi lebih mudah tanpa harus mengkhawatirkan biaya.
Harapan untuk Berkelanjutan
Meski website TrelloApp sudah diluncurkan, tim pengabdian masyarakat Universitas Telkom masih akan terus melakukan pendampingan dan evaluasi untuk memastikan website tersebut bisa digunakan secara optimal oleh ProCodeCG. Mereka juga berencana untuk memberikan pengembangan lanjutan ke dalam bentuk platform lain, yaitu dalam platform mobile device. Diharapkan dengan adanya platform mobile device
Program ini diharapkan dapat menjadi model pengabdian masyarakat berbasis teknologi yang dapat diadaptasi di komunitas pengajaran berbasis teknologi lainnya. "Kami berharap program ini bisa menjadi contoh bagi universitas lain untuk lebih aktif dalam melakukan pengabdian masyarakat yang berfokus pada penerapan teknologi tepat guna. Teknologi, jika digunakan dengan bijak, dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Patrick.
Membangun Komunitas Kecil Melalui Teknologi
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Telkom ini membuktikan bahwa teknologi tidak hanya dapat digunakan untuk kepentingan pribadi atau bisnis besar, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan komunitas kecil. Dengan memanfaatkan internet dan teknologi digital, project management pada komunitas kecil dapat dilakukan tanpa bergantung pada platform besar yang berbiaya mahal.
Program TrelloApp ini menjadi salah satu contoh sukses penerapan teknologi tepat guna yang dapat membawa perubahan signifikan dalam perekonomian masyarakat pegian pendidikan berbasis teknologi. Semoga kegiatan ini dapat memberikan inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk berkolaborasi dalam menciptakan kebermanfaatan teknologi bagi komunitas kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H