Peristiwa banjir merupakan permasalahan yang kerap terjadi di wilayah Semarang, khususnya di wilayah dataran rendah seperti wilayah Tanah Mas, Semarang. Sebagai wilayah yang kerap dilanda musibah banjir, wilayah Tanah Mas telah lama menghadapi masalah tersebut yang menyebabkan kegiatan ekonomi yang terjadi di wilayah ini kerap berhenti serta menyebabkan kerugian ekonomi penduduk setempat. Banjir yang terjadi bukan sekedar fenomena alam saja, melainkan disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini merupakan hasil analisa berupa alasan mengapa program kebijakan pemerintah dinilai kurang efektif.
Banjir di Tanah mas, Semarang merupakan hal yang sudah umum terjadi. Sejak beberapa dekade lalu, banjir sudah menjadi ancaman yang datang tiap tahun. Seiring perkembangan jaman, perkembangan kota semakin pesat. Namun perkembangan ini tidak disertai dengan pengelolaan lingkungan yang memadai.
Pada tahun 1980-an, pembangunan kawasan pemukiman di wilayah Tanah Mas, Semarang mulai meningkat dengan pesat. Namun, pembangunan ini seringkali mengabaikan kondisi lingkungan dan tidak memperhatikan dampak terhadap aliran sungai dan resapan air sehingga menyebabkan banjir di wilayah Tanah Mas, Semarang semakin buruk.
Meskipun pemerintah telah menetapkan beberapa program kebijakan untuk mengatasi ancaman banjir di wilayah Tanah Mas, Semarang. Namun kebijakan itu dinilai kurang efisien. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor, di antaranya yaitu kawasan hijau di wilayah tersebut, minimnya kesadaran masyarakat dalam merawat kondisi lingkungan sekitar, kurang nya edukasi terhadap masyarakat sekitar, perubahan iklim yang sulit diprediksi, dan faktor – faktor lainnya.
Peristiwa banjir kerap terjadi kembali di wilayah Tanah Mas, Kota Semarang pada tanggal 6 November 2023 yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti curah hujan yang sangat tinggi, disertai dengan rusaknya tembok pembatas pada tanggul tanjung mas, dan disebabkan oleh pemerintah dalam menciptakan sistem perairan di Kota Semarang, di mana air hujan yang berada pada wilayah dengan dataran yang lebih tinggi akan disalurkan menuju laut melalui wilayah dengan dataran serta pemadaman listrik yang kerap terjadi pada saat terjadinya peristiwa banjir menyebabkan melambatnya proses memompa air di wilayah Tanah mas, Semarang. Peristiwa ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah perlu dievaluasi kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H