Mohon tunggu...
Patrick Rendi
Patrick Rendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang sedang belajar di salah satu Universitas di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Teori ke Lapangan: Transformasi Pandangan Seorang Calon Guru

26 Agustus 2024   06:20 Diperbarui: 26 Agustus 2024   06:22 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah memasuki dunia perkuliahan dan mulai mendalami ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, pandangan saya terhadap profesi pendidik mulai berubah secara keseluruhan. Sebelumnya, saya hanya menganggap remeh terhadap profesi guru dan saya mengira menjadi seorang guru hanyalah soal menyampaikan materi pelajaran di depan kelas saja. 

Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan semakin banyak mata kuliah yang saya pelajari, saya menyadari bahwa menjadi seorang pendidik tidaklah sesederhana itu. Mata kuliah yang saya ambil membuka mata saya akan betapa kompleksnya peran seorang guru, yang ternyata jauh lebih luas dan mendalam dari sekadar menguasai materi pelajaran.

Seorang guru harus memiliki kemampuan pedagogis yang kuat, mampu memahami karakter dan kebutuhan setiap siswa, serta memiliki empati dan kepekaan terhadap perkembangan mereka. Tantangan demi tantangan yang saya hadapi selama perkuliahan, baik dalam bentuk teori maupun praktik, mulai membentuk pola pikir baru dalam diri saya. 

Saya mulai memahami bahwa profesi guru adalah profesi yang menuntut dedikasi penuh, ketekunan yang tinggi, serta keikhlasan untuk terus belajar dan beradaptasi demi kepentingan siswa. Apa yang dahulu saya anggap sebagai pekerjaan sederhana, kini saya pahami sebagai tugas mulia yang memerlukan komitmen dan rasa tanggung jawab yang besar. Profesi ini tidak hanya menuntut kemampuan intelektual, tetapi juga kesiapan mental dan emosional yang matang untuk dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa dan masa depan mereka.

Selama menjalani masa kuliah, saya telah melalui proses persiapan yang panjang dan mendalam, yang dirancang untuk membekali saya dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sebelum akhirnya terjun ke dunia pendidikan. Berbagai mata kuliah seperti perencanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, kurikulum pembelajaran, hingga mikro teaching, telah menjadi bagian penting dari perjalanan akademis saya. 

Setiap mata kuliah tersebut tidak hanya memberikan fondasi yang kuat dalam memahami teori-teori pendidikan, tetapi juga menumbuhkan keterampilan praktis yang esensial dalam mengajar dan berinteraksi dengan siswa. Saya juga mendapatkan wawasan tentang bagaimana menerapkan metode-metode pengajaran yang efektif dan adaptif sesuai dengan kebutuhan siswa yang beragam.

Melalui berbagai pengalaman ini, saya merasa semakin siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di lapangan, serta berkontribusi secara positif dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan inspiratif bagi para siswa.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di SMA Stella Duce 2 untuk menjalani Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), perasaan saya menjadi campur aduk antara antusiasme dan kecemasan. Antusiasme itu muncul dari keinginan yang tidak sabar untuk menerapkan semua teori dan pengetahuan yang telah saya dapatkan selama kuliah, seolah-olah setiap pelajaran yang saya pelajari di bangku perkuliahan akhirnya menemukan tempatnya di dunia nyata. 

Saya merasa ini adalah kesempatan emas untuk menguji sejauh mana pemahaman saya tentang berbagai metode pembelajaran dan bagaimana teori-teori pendidikan yang selama ini saya pelajari dapat diterapkan dalam konteks yang sebenarnya. Namun, di sisi lain, kecemasan juga tak terhindarkan. 

Saya merasa ragu dan bertanya-tanya apakah saya benar-benar siap untuk mengemban tugas sebagai pendidik, berdiri di hadapan siswa-siswa yang memiliki karakter dan latar belakang yang begitu beragam. Kekhawatiran akan kemampuan saya dalam menghadapi tantangan yang nyata di lapangan, mulai dari bagaimana cara berkomunikasi yang efektif hingga bagaimana menghadapi dinamika kelas yang mungkin terjadi, terus menghantui pikiran saya. 

Namun, meski ada rasa cemas, saya bertekad untuk memberikan yang terbaik dan belajar sebanyak mungkin dari pengalaman ini, karena saya tahu bahwa ini adalah langkah penting dalam perjalanan saya untuk menjadi seorang pendidik yang profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun