Mohon tunggu...
patricia dias
patricia dias Mohon Tunggu... -

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univesitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Inovasi Media Online

9 April 2015   09:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:35 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saat ini, perkembangan jurnalisme online atau media online semakin pesat. Sekarang, sebuah web tidak hanya berisi tentang sebuah berita dalam bentuk tulisan saja, tetapi juga menggunakan berbagai media, misalnya gambar, video, audio, dan lain sebagainya. Media online dan media konvensional lainnya, misalnya radio atau televisi itu sangat berbeda. Jika televisi kontennya hanya berbentuk audio visual atau di radio yang hanya berupa radio, di media online semua hal itu bisa dilakukan. Hal ini, membuat jurnalis atau pekerja lain yang bekerja di media online, harus bisa menguasai berbagai hal. Seorang jurnalis online, tidak hanya harus memiliki kemampuan untuk menulis, tetapi dia juga dituntut untuk bisa membuat sebuah video yang nantinya akan menunjang berita yang dibuatnya di halaman web media online tersebut.

Di media online, sebuah berita akan bisa saling terhubung dengan berita lain yang terkait walaupun dari halaman web yang berbeda. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh news.yahoo.com, di halaman web tersebut ketika kita ingin mencari sebuah berita, kita hanya tinggal mengetikkan kata kuncinya saja dan nanti akan ditampilkan berbagai berita yang memiliki kaitan dengan berita yang kita butuhkan. Tidak hanya saling terkait, berita di media online juga dipisah-pisahkan atau disortir ke dalam berbagai kategori yang sesuai dengan berita itu. Penyortiran berita ini, sangat memudahkan audiens dalam mencari berita. Selain itu, di media online, juga terdapat sistem ranking. Sistem ranking di sini dimaksudkan untuk melihat beirta apa yang paling sering dicari atau dibaca oleh audiens.

Dari beberapa hal tersebut dapat disimpulkan, jika dengan adanya media online atau jurnalisme online, audiens memiliki lebih banyak pilihan untuk mengkonsumsi sebuah berita. Dulu, jika mendengarkan radio, maka hanya berita berupa audio saja yang bisa diterima. Namun, dengan adanya media online ini, audiens bisa memilih bentuk informasi atau berita seperti apa yang diinginkan.

Berbagai keunggulan dari media online, bisa dengan mudah kita temukan di portal berita luar negeri. Misalnya saja www.npr.org, www.nytimes.com, dan lain sebagainya. Bagaimana dengan portal berita di Indonesia? Di Indonesia sebenarnya ada berbagai portal berita, misalnya saja detik.com, viva.co.id, beritasatu.com, dan lain sebagainya.Portal berita di Indonesia, sebenarnya juga sudah menerapkan beberapa keunggulan media online tersebut. Misalnya saja, beritasatu.com yang sudah memasukkan video dalam portal beritanya, hal ini tentunya memberikan pilihan yang berbeda bagi audiens.

Tetapi, jika dibandingkan dengan portal berita yang ada di luar negeri, misalnya saja nytimes.com, maka portal berita di Indoenesia ini masih jauh tertinggal. Hal ini karena portal berita di luar negeri, selalu memberikan inovasi-inovasi  baru yang dapat menarik perhatian dari audiens. Misalnya saja inovasi terhadap sistem polling pada audiens saat pemilu pemilihan presiden Amerika Serikat yang dilakukan oleh nytimes.com. Jika biasanya sistem polling hanya berkaitan dengan setuju atau tidak setuju, dalam polling tersebut, komentar atau masukan dari audiens dapat direkam dan diperlihatkan dengan cara yang unik, misalnya grafik interaktif.

Inovasi terhadap bentuk interaktivitas di portal berita luar negeri, jauh berkembang pesat, berbeda jauh dengan portal berita di Indonesia. Bentuk interaktivitas di portal berita di Indonesia, masih sebatas pada kolom komentar bagi audiens saja, dan itupun dengan bentuk yang sangat monoton. Di portal berita luar, komentar atau saran dari audiens bisa dikemas dengan lebih menarik dengan penambahan animasi yang membuatnya menjadi semakin interkatif. Misalnya saja yang dilakukan oleh nytimes.com dengan “I Hope So Too”. Ke depannya, mungkin portal berita Indonesia bisa memberikan lebih banyak inovasi yang menarik, sehingga audiens pun menjadi tertarik untuk mengakses portal berita tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun