Mohon tunggu...
patricia dias
patricia dias Mohon Tunggu... -

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univesitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Citizen Journalism: Blogdetik vs Kompasiana

17 April 2015   15:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:36 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat, khususnya internet, memberikan berbagai dampak dalam komunikasi di masyarakat. Salah satu dampak dari perkembangan internet adalah munculnya jurnalisme online atau media online. Saat ini, media online bahkan bisa dikatakan sangat menjamur, karena hampir semua media, baik itu cetak maupun elektronik, juga membuat media online untuk mempertahankan eksistensinya di masyarakat.

Citizen journalism

Perkembangan internet, juga turut berdampak pada munculnya sebuah jurnalisme baru, yaitu citizen journalism atau jurnalisme warga. Menurut Shayne Bowman dan Chris Willis, citizen journalism adalah tindakan warga atau sekelompok warga yang aktif berperan dalam proses pengumpulan, pelaporan, menganalisis, dan menyebarkan berita dan informasi .  Perkembangan internet dan teknologi digital, membuat citizen journalism semakin berkembang di tengah masyarakat. Adanya internet dan citizen journalism ini, menjadikan masyarakat tidak hanya sebagai konsumen pasif saja, tetapi bisa menjadi konsumen aktif, bahkan sekaligus bisa menjadi seorang reporter atau jurnalis.

Untuk bisa mempraktekkan citizen journalism, bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan. Bahkan hampir setiap warga atau masyarakat bisa menjadi seorang citizen journalis, jika mereka mau. Ada berbagai fasilitas di internet yang dapat digunakan dan dimanfaatkan masyarkat untuk bisa membuat dan mempublikasi berita yang mereka buat. Misalnya saja wordpress, blogger, dan lain sebagainya. Bahkan media sosial, juga bisa menjadi salah satu sarana bagi citizen journalism, misalnya saja Facebook daan Twitter.

Beberapa media, baik cetak, elektronik, maupun online, juga suah mulai memebrikan tempat untuk citizen journalism. Di media cetak, citizen journalism dapat ditemukan dalam rubrik opini, sedangkan di media eletronik bentik citizen journalism biasanya berupa video amatir ataupun video liputan oleh warga. Misalnya saja acara Wideshot di Metro TV yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengirimkan video hasil liputannya. Di media online, bentuk penerapnnya berbeda pula, bahkan bisa dikatakan lebih konsen dalam menerapkan citizen journalism ini. Di Indonesia, dua media online yang bisa dikatakan cukup besar ini, justru membuat web khusus untuk citizen journalism. Kedua media online ini adalah Detik.com dan Kompas.com.

Blogdetik

Citizen journalism di Detik.com dihadirkan melalui Blogdetik.  Blogdetik adalah layanan pemberi fasilitas nge-blog gratis berplatform WordPress yang merupakan sub-usaha dari media portal Detik.com. Kehadiran situs blogdetik ini dirasa menjadi pilihan yang tepat bagi pengguna internet yang mau nge-blog karena layanan ini merupakan layanan yang berlokasi di Indonesia.

[caption id="attachment_361295" align="aligncenter" width="300" caption="Tampilan Blogdetik/blog.detik.com"][/caption]

Untuk bisa memiliki sebuha blog di blogdetik, masyarakat hanya tingggal mendaftarkan atau melakukan regristasi. Caranya hanya tinggal mengklik tombol daftar yang ada di home blogdetik, kemudian isi formulir pendaftaran. Setelah itu mengisi nama blog yang kita inginkan yang nantinya akan menjadi alamat blog kita, (namablog).blogdetik.com. Setelah pendaftaran selesai dilakukan, maka kita akan masuk ke admin blogdetik. Bagi yang pernah menggunaka atau memiliki wordpress, maka tidak akan mengalami kesulitan dalam menggunakannya, karena sistem yang ada di blogdetik hampir sama dengan yang ada di wordpress.

Kompasiana

Pembuatan blogdetik yang dilakukan oleh Detik.com, tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan Kompas.com melalui Kompasiana. Di Kompasiana, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan, serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar, ataupun rekaman audio dan video. Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh masyarakat, pengamat, serta pakar dari berbagai bidang keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagi informasi, pendapat, dan gagasan

[caption id="attachment_361293" align="aligncenter" width="300" caption="Logo Kompasiana/Kompasiana.com"]

1429257485331737139
1429257485331737139
[/caption]

Untuk bisa menjadi seorang Kompasianer (sebutan untuk yang menggunakan Kompasiana) pun sangat mudah, hanya tinggal melakukan proses regritasi dengan menggunakan alamat email, maka kita sudah bisa mendapatkan blog pribadi denngan alamat kompasiana.com/(nama pengguna). Setalah berhasil melakukan registrasi dan menjadi seorang kompasianer, kita pun bisa langsung membuat sebuah artikel untuk diposting. Berbeda dengan blogdetik yang bisa dikatakan cukup ribet jika ingin memposting sesuatu dan membutuhkan wkatu untuk mempelajarinya, di Kompasiana justru sangat mudah dan simpel. Bahkan orang yang baru pertama kali mencoba, tidak akan menemukan kesulitan yang berarti.

Respon Masyarakat

Sebagai media yang memberikan wadah bagi para jurnalis warga, blogdetik serta Kompasiana cukup mendapat tempat di masyakarat, hal ini dapat dilihat dari jumlah akses yang dimiliki oleh kedua media tersebut. Dikutip dari Alexa.com, Kompasiana berada di urutan 45 dari seluruh situs online di Indonesia yang sering diakses oleh masyarakat dan dengan jumlah pengguna sebanyak 278.574, sedangkan blogdetik.com, berada di urutan 167. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya membuuthkan berbagai informasi di internet, tetapi juga mulai ikut serta membuat informasi yang dapat digunakan oleh masyarakat lain.

Blogdetik vs Kompasiana

Jika dilihat berdasarkan pada tampilan web halaman depan atau home dari keduanya, maka di tampilan home blogdetik, terlihat cukup padat dengan banyak gambar-gambar dengan ukuran yang cukup besar. Gambar-gambar yang ditampilkan itu, merupakan bentuk pembagian kategori yang ada di dblogdetik. Selain itu, juga ada beberapa iklan, mulai dari iklan perusahaan Detik itu sendiri, iklan tentang Trans Corp (grup perusahaan yang menaungi blogdetik), sampai iklan lomba blog.

Blogdetik, tampaknya lebih terkenal di kalangan para bloger, salah satunya alasannya karena blogdetik cukup sering membuat loba yang terkait dengan blog. Bahkan blogdetik juga memberikan ruang khusus bagi para komunitas blog di tampilan homenya, yaitu dengan nama Pojok Komunitas. Di Pojok Komunitas itu, para komunitas blogger bisa mendaftarkan dirinya dan bergabung dengan blogdetik, sehingga nantinya komunita blogger tersebut bisa meningkatkan eksisteni mereka.

Sedangkan di Kompasiana, kepadatan itu dikarenakan banyak tulisan-tulisan judul artikel yang ditampilkan. Tampilan gambar di halaman home, tidak terlalu banyak dan hanya menggunakan ukuran gambar kecil, sehingga tidak terlalu memenuhi tempat. Di Kompasiana pun juga menampilkan iklan-iklan seperti halnya di halaman home blogdetik.

Dalam hal kategori kanal, kedua media ini menampilkan kategori kanal yang cukup beragam. Di blogdetik, kurang lebih ada 15 kategori kanal, antara lain: edukasi, kebudayaan, ekonomi bisnis, kuliner, pendidikan, tips trik, umum, travel, teknologi, jual beli, komunitas, hobi, fiksi, film, dan hiburan. Sama halnay dengan blogdetik, di kompasiana juga terdapat kurang lebih 15 kategori, antara lain: berita, politik, humaniora, ekonomi, hiburan, olahraga, lifestyle, wisata, kesehatan, tekno, media, muda, green, Jakarta, dan fiksiana.

Yang lebih menarik untuk dibahas, adalah bagaimana artikel yang menjadi headline (kompasiana) dan yang masuk dalam blog pilihan (blogdetik). Artikel yang menjadi headline di kompasiana, terlihat memiliki bobot jika dibandingkan dengan yang menjadi blog pilihan di blogdetik. Di Kompasiana lebih mengangkat isu-isu yang ada di masyarakat, baik itu isu terbaru ataupun isu yang sudah lama tapi masih layak untuk dibahas. Sedangkan di blogdetik terkadang hanya berdasarkan peristiwa yang sedang atau baru saja terjadi, misalnya saja tentang skor pertandingan sepak bola.

Tak hanya itu, jika dilihat ke dalam artikel-artikel yang ada di berbagai kategori, artikel di Kompasiana lebih memiliki nilai jurnalistik, mungkin dikarenakan kompasiana berada di bawah nama Kompas yang kita kenal sebagai media terbesar di Indonesia. Tetapi, hadirnya blogdetik dan kompasiana, sudah memberikan wadah bagi para warga yang ingin ikut serta mempraktekkan citizen journalism. Tak hanya itu, tetapi juga memberikan wadah bagi masyarakat yang ingin agar artikel atau tulisannya bisa dibaca oleh banyak orang, karena jika kita hanya memposting di blog pribadi, belum tentu semua orang tahu dan akan membacanya. Kehadiran blogdetik dan kompasiana ini, menambah bentuk dan cara penerapan citizen journalism di Indonesia, sehingga ke depannya citizen journalism ini bisa terus berkembang.

Sumber:

Pertama

Kedua

Ketiga

Keempat

Kelima

Keenam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun