Mohon tunggu...
Patricia Daniela
Patricia Daniela Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Seorang guru SD kelas 6

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Teori Multiple Intelligences": Memandang Siswa dari Sudut yang Berbeda

15 November 2021   22:00 Diperbarui: 15 November 2021   22:04 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : daniela.art (@danielaillustration)

"Multiple Intelligence" merupakan sebuah teori yang dikemukakan oleh Howard Gardner. Pada awalnya, Howard Gardner mempresentasikan ide "Multiple Intelligence" kepada audiens psikolog dalam bukunya "Frames of Mind" pada tahun 1983. Munculnya hipotesis multiple intelligences ini telah memicu minat yang cukup besar dalam dunia pendidikan. 

Kecerdasan individu akhirnya dipandang sebagai gagasan baru yang menarik, hal ini berbeda dengan pandangan umum bahwa manusia hanya memiliki satu kecerdasan saja yang sering kita ketahui dengan I.Q. Gardner dalam Teori Multiple Intelligences menolak gagasan bahwa kecerdasan adalah satu bentuk kemampuan universal dan sebaliknya berpendapat bahwa ada delapan jenis kecerdasan. 

Yang satu tidak lebih penting dari yang lain, namun beberapa mungkin membantu orang mencapai kesuksesan di bidang lain (University of the People, 2021). Gardner menunjukkan bahwa setiap orang memiliki keunikan yang berbeda-beda, termasuk didalamnya adalah kekuatan dan keterbatasan tersebut (Northern Illinois University Center for Innovative Teaching and Learning, 2020). Hal inilah yang menjadi gagasan dan faktor utama bagi Gardner untuk melihat kecerdasan dalam aspek-aspek yang berbeda.

Gardner membagi kecerdasaan seseorang ke dalam 9 kategori. Kecerdasan pertama adalah visual-spatial intelligence. Seseorang dengan kecerdasan ini akan sangat baik dalam membayangkan suatu hal. Orang-orang tersebut akan mahir dalam instruksi, melihat peta, membaca grafik, film, dan bahkan dunia fotografi. Kecerdasan kedua adalah linguistic-verbal intelligence. Untuk kecerdasan ini, seseorang akan mampu menggunakan dan mengembangkan keterampilan bahasanya dengan baik seperti membaca, berbicara, dan menulis. 

Orang dengan kecerdasan ini sering memiliki kemampuan untuk mengingat dan mengungkapkan pengetahuan (lisan dan tulisan), suka membaca dan menulis, menyetujui atau menyampaikan presentasi yang menarik, dan menjelaskan berbagai hal dengan baik. Selanjutnya, kecerdasan ketiga adalah logical-mathematical intelligence. Orang dengan kecerdasan logika-matematis unggul dalam berpikir secara kritis, menemukan pola abstrak, dan menilai masalah secara rasional. 

Orang-orang ini memiliki pendekatan konseptual untuk angka, koneksi, dan pola yang baik. Kecerdasan keempat adalah bodily-kinesthetic intelligence. Orang-orang dengan kecerdaan ini akan terampil dalam gerak tubuh, action performance, dan control fisik. Orang dengan kecerdasan kinestetik-jasmani berhasil dalam menari dan atletik, suka membuat sesuatu dengan tangan mereka, dan memiliki koordinasi fisik yang luar biasa.

Kecerdasan yang kelima adalah musical intelligence. Seseorang yang baik dalam musical intelligence akan berpikir dengan menggunakan pola, ritme, dan suara. Orang-orang tersebut akan memiliki apresiasi musik yang besar dan berbakat dalam komposisi musik dan pertunjukan. Selanjutnya, adalah interpersonal intelligence yang menjadi kecerdasan keenam dalam teori ini. 

Orang-orang ini mahir dalam menentukan emosi, motif, tujuan, dan niat orang-orang di sekitar mereka. Mereka mahir dalam memahami dan berhubungan dengan orang lain. Ketujuh adalah intrapersonal intelligence. Seseorang dengan kecerdasan ini memiliki self-aware yang baik. Ia dapat menyelaraskan perasaan, nilai-nilai yang diyakini dalam proses berpikirnya sendiri. 

Mereka cenderung akan menikmati waktu-waktu melakukan self-reflection. Kecerdasan kedelapan merupakan naturalistic intelligence. Ini merupakan kemampuan untuk mengenali dan mengkategorikan tumbuhan, hewan, bahkan benda-benda alam lainnya. Orang dengan kecerdasan naturalistik tertarik pada disiplin ilmu seperti botani, biologi, dan zoologi, dan mereka dapat dengan cepat mengatur dan membuat katalog pengetahuan. Nikmati berkemah, berkebun, hiking, dan mengalami alam luar yang menyenangkan. Kecerdasan yang terakhir adalah existential intelligence. Orang-orang dengan kemampuan ini akan lebih peka dan mampu untuk mengatasi keprihatinan mendalam tentang keberadaan manusia. Mereka cenderung memikirkan makna dan tujuan kehidupan manusia.

Teori "multiple intelligences" ini memberikan pengetahuan dan pandangan yang baru bagi guru dalam melihat kemampuan dan kapasitas yang dimiliki oleh siswa-siswi yang ada di dalam kelas. Mengetahui dan mempelajari akan teori ini membantu guru dapat menggunakan pendekatan kecerdasan yang berbeda di dalam kelas sehingga dapat membantu siswa dalam mencapai potensi dan kemampuan maksimal yang dimilikinya. Namun perlu diperhatikan bahwa gagasan yang diberikan oleh Gardner ini bukanlah "gaya belajar" yang dimiliki oleh siswa, tetapi lebih mencondong kepada kekuatan pada potensi yang dimiliki oleh siswa. Secara ideal, pada saat mengaplikasikan teori ini di dalam kelas. 

Guru dituntut untuk dapat merancang pembelajaran yang menyesuaikan dengan kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing siswa di dalam kelas. Rancangan pembelajaran, penggunaan metode atau strategi pembelajaran hingga pemilihan media pembelajaran di dalam kelas bisa mengakomodir setiap gaya belajar tersebut. Jika kondisi tersebut dapat dilakukan, maka kapasitas siswa untuk mengembangkan kecerdasan yang dimilikinya akan semakin besar. Selain itu, siswa-siswa lainnya yang memiliki kecerdasan yang berbeda juga dapat meningkatkan kecerdasan miliknya yang mungkin bukan kecerdasan yang dominan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun