Mohon tunggu...
Patricia Daniela
Patricia Daniela Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Seorang guru SD kelas 6

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Teori Kognitivisme dalam Proses Belajar

21 September 2021   22:43 Diperbarui: 21 September 2021   23:16 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat anak-anak belajar mengenai topik perkalian dan pembagian. Konsep perkalian dan pembagian tersebut dapat diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran konkrit. Di mana, anak-anak belajar menggunakan benda nyata yang dapat membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. 

Benda-benda nyata yang digunakan dapat menggunakan benda-benda yang ada disekitar mereka. Pada saat anak-anak sudah mendapatkan gambaran dan bayangan akan konsep perkalian dan penjumlahan tersebut. 

Anak-anak bisa ditantang dan didorong untuk masuk ke penggunaan simbol-simbol yang sedikit lebih abstrak. Penggunaan gambar dalam menggambarkan bentuk permasalahan matematika juga dapat membantu anak-anak dalam tahapan ini.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan perlu diingat oleh guru di dalam kelas adalah proses perkembangan masing-masing siswa berbeda satu sama lainnya. 

Pemikiran ini tidak menjadi satu-satunya landangan yang digunakan dalam menilai dan melihat perkembangan para siswa di dalam kelas. Guru perlu juga belajar melihat dalam konteks yang lebih luas, bahwa perkembangan siswa juga akan dipengaruhi oleh lingkungan siswa tersebut tumbuh dan berkembang. 

Sehingga saat realita di lapangan guru mendapat bahwa terdapat siswa yang terlihat lebih "lambat" dibandingkan dengan teman lainnya. Bukan berarti guru dapat langsung mengkategorikan bahwa siswa tersebut "bermasalah" atau mengalami "keterlambatan". Guru perlu lebih jeli dan dapat melihat hal-hal eksternal yang terjadi sehingga akan mempengaruhi proses perkembangan siswa. 

Dengan demikian, guru dapat memikirkan metode-metode apa saja yang sesuai sehingga dapat membantu siswa tersebut memenuhi tahapan perkembangannya. Hal sederhana yang dapat dilakukan, pada saat siswa seharusnya sudah dapat berpikir secara abstrak namun ternyata tidak, maka guru dapat memfasilitasi siswa tersebut sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai kebutuhan perkembangan kognitifnya.

Misalnya, dengan kembali menggunakan benda-benda yang konkrit, menggunakan contoh-contoh yang lebih relevan dengan kehidupannya, bahwa memberikan pertanyaan-pertanyaan panduan dan pancingan sehingga proses berpikir siswa dapat tetap terasah dan terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan sekaligus juga memenuhi tahapan perkembangan berpikirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun