Buah belimbing dikenal sebagai buah dengan rasa asam. Buah dengan nama latin Averrhoa bilimbi Linn ini berwarna hijau muda yang umumnya memiliki ukuran sebesar ibu jari orang dewasa.Â
Ketika sudah matang, buah yang kaya air ini memiliki tekstur berair dan lunak bila ditekan. Ukuran bijinya sangat kecil sehingga buah ini sekilas tidak memiliki biji. Orang Indonesia seringkali memanfaatkannya sebagai campuran bahan masakan seperti pada sayur asam dan masakan garang asam.
Buah belimbing wuluh dapat digunakan untuk pereda batuk. Kandungan vitamin C pada buah ini dapat mempercepat penyembuhan batuk. Dalam 100 gram buah belimbing terdapat 15 mg vitamin C.Â
Selain vitamin C, buah belimbing wuluh mengandung flavonoid dan tannin yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan dikenal untuk melawan radikal bebas pada tubuh sehingga mempercepat perbaikan imunitas tubuh ketika batuk.
Cara mengkonsumsi buah belimbing sebagai pereda batuk  sangat mudah. Buah belimbing dapat dikonsumsi langsung seperti makan buah pada umumnya. Dapat juga dengan minum sari buah belimbing.Â
Caranya yaitu dengan menyiapkan 10 buah atau lebih  belimbing wuluh lalu hancurkan kemudian diperas  atau disaring dan diambil airnya. Sari buah belimbing ini dapat dikonsumsi sebagai pereda batuk kapanpun dibutuhkan.  Apabila dirasa terlalu asam, dapat pula ditambahkan sedikit madu.
Buah belimbing ini dapat digunakan sebagai alternatif pereda batuk alami. Apalagi saat ini pemerintah sedang dalam proses melarang obat – obatan yang mengandung etilen glikol.Â
Bahan  etilen glikol ini diduga sebagai salah satu penyebab gagal ginjal pada anak – anak. Tetap konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan berolahraga sehingga tetap sehat terutama saat musim hujan seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H