Mohon tunggu...
Patricia AstridNadia
Patricia AstridNadia Mohon Tunggu... Lainnya - Public speaker, teacher, trainer, psychology, education, content and copy writer

Seorang public speaker di bidang ilmu psikologi, komunikasi dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lebih dari Sekadar Angka, Matematika Bicara tentang Daya Juang, Kemauan, dan Tantangan

27 September 2022   23:31 Diperbarui: 28 September 2022   00:25 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patricia Astrid -Guru BK SMP Don Bosco 2 (dokpri)

Matematika sering dianggap sebagai ilmu yang menyeramkan di kalangan anak sekolah. Salah satunya di mata para remaja tingkat SMP. Saat mendengar kata matematika, maka reaksi umum dari kebanyakan siswa adalah langsung ketakutan bagaikan dikejar oleh sesosok monster.  

Fenomena tersebut yang mungkin menginspirasi Maria Ulfah untuk menciptakan sebuah lagu berjudul ‘Matematika Ilmu yang Menyenangkan’ yang viral di media sosial pada tahun 2019. Sebagian orang mungkin ada yang termotivasi dengan lagu itu. Selang beberapa waktu, muncul lagu yang sama dengan bagian lirik yang diubah menjadi ‘Matematika Ilmu yang Mematikan’.  Hal itu pun menjadi viral di kalangan para remaja.

Menurut seorang guru BK dari SMP Don Bosco 2, hampir sebagian besar siswa di SMP merasa cemas, takut, panik jika berhadapan dengan ulangan matematika. Tak sedikit juga orang yang memiliki pandangan keliru tentang matematika. “Masih banyak orang yang ngira kalo orang jago matematika itu berarti cerdas, pinter, tapi kalo jago pelajaran lain itu biasa aja,” ujar Astrid, guru BK dari SMP Don Bosco 2.

Bahkan tak hanya itu, menurut perempuan yang hobi hang out ke mall ini, mayoritas orangtua di Indonesia merasa sangat bangga ketika anak-anaknya mendapat nilai yang tinggi atau mencetak prestasi di pelajaran matematika, namun terlihat biasa saja saat anaknya mencetak prestasi di bidang pelajaran yang lain.

Patricia Astrid -Guru BK SMP Don Bosco 2 (dokpri)
Patricia Astrid -Guru BK SMP Don Bosco 2 (dokpri)

Padahal sebenarnya, matematika sama seperti bidang ilmu lainnya yang memiliki tantangan serta keunikan tersendiri. Mengutip teori milik Howard Gardner tentang Multiple Intelligences, Astrid menjelaskan kembali bahwa setiap orang memiliki tipe-tipe kecerdasan tersendiri dan ada aspek  dominan dari berbagai tipe kecerdasan yang dimiliki.

Bisa jadi seorang anak unggul di matematika, namun belum tentu unggul dalam hal bersosialisasi, menciptakan karya seni, dll. “Tentu tidak pas ya kalau bilang yang pintar mat, yang nilai matnya itu tinggi lebih pintar dari yang lain. Cara ukurnya nggak seperti itu. Tipe-tipe kecerdasan kan ada banyak dan berbeda-beda ya. Nggak bisa dibandingkan gitu,” kata perempuan lulusan Fakultas Psikologi ini.

Fransiska Desy- Guru Matematika SMP Don Bosco 2 (dokpri)
Fransiska Desy- Guru Matematika SMP Don Bosco 2 (dokpri)

Ilmu matematika sendiri berbicara tentang pemecahan masalah, mirip permainan detektif seperti di film atau serial anime. Matematika juga sangat mengandalkan logika, berpikir kritis, dan sebab-akibat. Hanya saja, banyak remaja di sekolah yang beranggapan bahwa matematika adalah ilmu yang mematikan, tidak menyenangkan, dan sulit untuk ditaklukkan bagaikan misteri game atau sebuah permainan yang tak dapat dipecahkan.

Fransiska Desy, seorang guru matematika dari SMP Don Bosco 2 pun punya pendapat tersendiri tentang matematika. “Matematika itu memang ilmu yang dikenal cukup sulit, banyak yang suka bertanya emang kegunaannya buat apa? Aljabar buat apa sih?” ungkap Desy. Namun sebenarnya jika sudah mengenali matematika, maka ilmu tersebut adalah ilmu yang penuh tantangan. Hal ini membuktikan kalau matematika itu seru dan tak jauh berbeda dari permainan teka-teki, seperti permainan House of Trap yang viral di salah satu mall besar di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun