Pada teks Every day is full of Emotions menggunakan gabungan tipografi San Serif dan Script pada kata Emotions. Jenis tipografi Script memiliki rupa layaknya tulisan tangan sehingga menimbulkan kesan yang pribadi dan akrab. Emotions dapat diidentikkan dengan pribadi seorang perempuan yang pada umumnya dicitrakan atau mencitrakan dirinya sendiri sebagai makhluk yang emosional. Sehingga kalimat Every day is full of Emotions memiliki makna kepribadian dan emosi dari seorang perempuan (Riley) di kesehariannya.
Ilustrasi ditampilkan dengan teknik digital vector berupa kartun sebagai representasi film tersebut yang berjenis animasi. Indeks siluet seorang anak perempuan yang berukuran cukup besar dan diposisikan di tengah layout menunjukkan representasinya sebagai tokoh utama dalam film. Ikon kelima emosi berada di tengah kepala Riley (tokoh gadis sebagai manusia), dimana kepala merupakan pusat kontrol atas manusia dan dalam hal ini menjadi tempat pusat kontrol di dalam pikiran Riley. Kelima ikon emosi bertujuan membantu mengarahkan Riley dalam kehidupan sehari-harinya.
Kelima ikon emosi dalam pikiran Riley adalah:
- Joy (kegembiraan), berada di posisinya  lebih tinggi dibandingkan dengan emosi yang lain. Hal ini ingin menunjukkan bahwa Joy sebagai ikon dari emosi kegembiraan memiliki peran yang utama dan paling penting untuk Riley dalam mengatur dan menjaga hal-hal yang positif, mengatasi konflik emosi  yang diterima dari keadaan luar. Joy digambarkan dengan raut wajah yang sedang tersenyum sebagai simbol kegembiraan. Penggunaan warna kuning menggambarkan kegembiraan, suasana penuh suka cita, berenergi, dan antusiasme.
- Madness (sedih), digambarkan dengan raut wajah yang sedang sedih dan berkaitan dengan kesialan, kekecewaan, keterpurukan, dan melankolis. Penggunaan warna biru dalam gambaran negatif adalah sikap yang dingin, keras kepala,sendui, Â tak acuh, tak ramah, kurang emosi.
- Fear (takut ), digambarkan dengan raut wajah yang terlihat ragu-ragu. Iamemberikan kewaspadaan dan mempertimbangkan risiko tiap hal yang dilakukan Riley. Penggunaan warna ungu menggambarkan kepekaan dan sensitivitas.
- Anger (marah), digambarkan dengan raut wajah sedang marah. Ia menjujung tinggi keadilan dan memastikan Riley mendapatkan keadilan dalam segala hal. Penggunaan warna merah menggambarkan semangat, enerjik, dinamis, kemarahan dan nafsu.
- Disgust (jijik), digambarkan dengan raut wajah yang jijik. Ia membantu Riley agar tidak keracunan, secara fisik maupun sosial. Membantu Riley untuk bersikap hati-hati dan melindungi dari hal-hal yang terlalu berlebihan, aneh, atau ekstrem di sekitar kita. Penggunaan warna hijau menggambarkan ketenangan, keseimbangan, lingkungan, keamanan, dan kedamaian.
Dalam perancangan layout digunakan pendekatan prinsip Gestalt dari persepsi bentuk yaitu Common Region Principle. Beberapa elemen dianggap sebagai bagian dari satu kelompok jika mereka terletak di dalam wilayah tertutup yang sama. Hal tersebut digambarkan pada siluet gadis (Riley) sebagai wilayah tertutup yang di dalamnya berisi ikon dari kelima emosinya. Di sisi lain, hal tersebut menunjukkan hubungan antar elemen dalam wilayah yang sama memberi kesan dekat dan saling berelasi.
Kesimpulan:
Analisis berdasarkan tanda verbal dan tanda visual yang ada pada poster Inside Out, menunjukkan relasi yang erat antara tanda visual dan tanda verbal. Keduanya saling melengkapi dan memiliki keterikatan. Hal tersebut ingin memberi gambaran suasana dalam film kepada khalayak ramai bahwa setiap karakter emosi akan memberi warna tertentu dalam kehidupan dan masing-masing emosi akan berperan dalam pendewasaan pribadi.
Daftar Pustaka:
Buku:
Rustan, Surianto. 2014. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka
Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra
Webtografi:
http://immaginare.com.br/blog/gestalt-theory-a-few-more-principles-generated-from-it/ diakses pada 31 Mei 2016
http://www.si-pedia.com/2014/12/psikologi-warna-arti-warna-dan-dampak-nya.html diakses pada 31 Mei 2016