Seperti seharusnya bisnis franchise, kita tidak diperbolehkan menjual produk lain. No problem, duit lagi ada .. jadi semua saya jalani saja.
Sampai akhirnya, di tengah perjalanan kami para mitra diwajibkan untuk membeli barang yang tidak kami butuhkan. Pesan atau tidak, barang dikirimkan dan kami wajib membayarnya. Harga modalnya sangat tinggi dan barang tersebut tidak cocok dengan kebutuhan pasar di daerah saya tapi apa daya, barang tersebut tetap harus dibayar. Tak lama setelah itu muncul lagi aturan baru kalau mitra harus membayar biaya promosi sekian persen dari keuntungan bulanan. Semua ini tidak pernah ada di proposal awal.
Akhirnya saya menuntut adanya MoU (ini yang terlupakan di awal kemitraan). Mulanya si owner menolak tapi akhirnya semua mitra dikirimkan juga draft MoU tersebut. Isinya sangat berat sebelah, lebih menguntungkan si owner. Hubungan owner dengan para mitra mulai tidak sehat. Bukannya membimbing mitra tapi si owner lebih banyak membela diri. Masukan tentang kualitas produk yang rendah sehingga pelanggan banyak yang komplen ditanggapi dengan kalimat-kalimat lebih banyak "ngeles"nya. Akhirnya saya dan beberapa orang mitra memutuskan untuk menghentikan kemitraan. Saya tidak ingin berbisnis dengan hati tak bahagia.
Jadi kepada teman-teman yang baru akan memulai bisnis, pertimbangkanlah hal berikut ini :
1. Kontrak toko, biasanya minimal selama 2 tahun
2. Kalau franchise, pastikan produknya bagus, sudah dikenal dan ada MoU yang jelas
3. Lokasi toko disesuaikan dengan jenis produk (termasuk lahan parkir dan "mudah ditemukan"
4. Biaya untuk renovasi toko
5. Biaya untuk mobiler dan kelengkapan toko sesuai dengan produk yang akan di-bisnis-kan
6. Perkiraan pengeluaran bulanan (listrik, air, gaji karyawan, belanja produk, dll)
7. Gaji penjaga toko (cttn : mencari penjaga toko yang bisa dipercayapun tidaklah mudah)