Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Penyair Udara

21 April 2022   01:36 Diperbarui: 21 April 2022   01:41 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyair Udara (Sumber : baladena.id) 

Ketika malam masih berbatas sunyi 

Hentakan langkah kaki masih berbunyi 

Dentuman suara nyaring membawa berita 

Dimana jatuhnya penyair di udara? 


Terkoyak daging tubuh kering meronta 

Batas malam masih asik bercinta 

Kemana perginya sang penyair udara? 

Sampai sunyinya suasana merambat dalam pita suara 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun