Berkah Ramadhan telah tiba. Berbagai aktivitas keagamaan, sosial dan rutinitas berjalan bersinergi. Bekerja, belajar, berjualan, acara filantropi, mempersiapkan menu sahur dan buka, tadarus serta aktivitas solat malam. Puasa Bulan Ramadhan bertujuan untuk melemahkan sisi fisik untuk meninggikan dan memuliakan sisi batin. Lalu bagaimana puasa dapat produktif sementara fisik sedang lemas dan lemah? Yuk ikuti 4 cara ini
1. Jangan Kebanyakan Tidur
Bulan Ramadhan memang sayang sekali untuk dilewatkan dengan bersantai ria. Sebagaimana yang diketahui bahwa Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan karomah bagi umat muslim. Keistimewaan ini dirayakan umat muslim dengan memberikan jamuan terbaik bagi Ramadhan.Â
Mulai dari persiapan sahur, buka puasa atau iftor, menyambutnya dengan suka cita bersama lantunan ayat-ayat suci Al Quran yang menyejukkan, berbagi kepada sesama. Banyak orang berlomba-lomba dalam kebaikan. Alhamdulillah berkah berkah menyertai semesta di Bulan penuh rahmat.
Aktivitas padat akan mengurangi kuantitas tidur. Biasanya tidur 7 -- 8 jam, selama puasa hanya 5-6 jam. Biasanya momen paling enak untuk tidur adalah setelah solat subuh, tidur pagi sampai siang, dan tidur siang disela waktu istirahat kerja. Memang kesannya enak, ternyata malah bikin pusing, keliyengan dan kurang segar seperti rasa-rasa meriang. Mengapa demikian?
Tidur berasal dari Bahasa Latin "sumnus" yang berarti proses alami periode pemulihan fisiologis dari istirahat tubuh dan pikiran. Secara Bahasa dan makna tidur dapat memberikan efek pemulihan, kebugaran dan penyegaran badan dan pikiran. Sayangnya kebanyakan tidur malah berdampak buruk bagi kesegaran badan.
Menurut penelitian Sleep Cycle Tahun 2015, beberapa negara memiliki pola tidur yang berbeda. Belanda 7 jam 54 menit, Jepang 5 jam 43 menit, Indonesia 6 jam 46 menit. Bagaimana jika kuantitasnya yang berkurang selama bulan puasa.?
Ketika kuantitas tidur berkurang, maka tingkatkan kualitas tidur dengan sleep hygiene. Sleep hygiene sangat dipengaruhi oleh penyakit, lingkungan, kelelahan, gaya hidup, stress, kondisi emosional, simultan dan alkohol, diet dan merokok. Kualitas tidur dalam sleep hygiene akan mempengaruhi neurobehavioral, neurocognitive, psychomotoric yang membantu memori, daya ingat dan produktivitas.
Untuk mencapai kualitas tidur yang baik dipengaruhi oleh waktu dan perasaan. Maka pilihlah waktu dan durasi yang tepat saat tidur. Pertama, jangan tidur waktu pagi dan sore. Sebaiknya pilih waktu siang untuk memperoleh sleep hygiene.